Kemenkeu fokus investasi TIK dan perbaikan fasilitas daerah pada 2024 | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Kemenkeu fokus investasi TIK dan perbaikan fasilitas daerah pada 2024

antarafoto-pengembangan-fasilitas-kawasan-pura-besakih-060323-fik-2
Umat Hindu berada dalam ruangan audio visual yang dibangun dalam proyek revitalisasi dan pengembangan Kawasan Suci Pura Agung Besakih di Karangasem, Bali, Senin (6/3/2023). Pemprov Bali melaksanakan sejumlah restorasi, pengembangan serta pembangunan fasilitas baru senilai sekitar Rp900 miliar di kawasan Suci Pura Agung Besakih agar umat dan pengunjung dapat melaksanakan kegiatan keagamaan lebih lancar dan nyaman serta bisa menjaga kesucian dan kesakralan pura terbesar di Bali itu. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

IVOOX.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan fokus pada penyelesaian investasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta perbaikan fasilitas gedung dan rumah dinas di daerah pada 2024.

“Untuk 2024 kami berfokus pada menyelesaikan berbagai investasi di bidang TIK. Kami juga ingin terus memperbaiki berbagai fasilitas gedung kantor dan rumah dinas di daerah,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR Rl di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Menkeu mengatakan investasi di bidang TIK yang akan menjadi fokus Kemenkeu mencakup courtex system untuk bidang perpajakan, serta CEISA untuk pelayanan bea dan cukai.

Kementerian Keuangan meyakini keseluruhan proses TIK merupakan sesuatu yang perlu menjadi perhatian, terutama bila menimbang tantangan dan ancaman dari segi aspek keamanan yang terbilang sangat nyata.

“Karena semakin kita menuju ke digital, maka tidak boleh kompromi dari sisi keamanan dan reabilitasnya,” ujar Menkeu.

Sementara terkait perbaikan fasilitas gedung dan rumah dinas di daerah, Bendahara Negara mengatakan perbaikan akan diutamakan pada daerah-daerah yang mengalami stigmatisasi, seperti daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan berencana untuk membentuk mobilitas sumber daya manusia (SDM) yang percaya bahwa penempatan ke daerah merupakan bagian dari penugasan dan pengayaan karier, bukan sebuah hukuman.

Justru, sambung dia, daerah 3T merupakan daerah yang menjadi tantangan pembangunan, sehingga bisa menjadi sebuah tugas yang dapat memancing adanya promosi, bukan sebuah tugas yang menunjukkan adanya stigma terhadap posisi tersebut.

“Oleh karena itu, kami akan memperbaiki fasilitas, terutama di daerah-daerah remote, dengan semangat Kemenkeu I, di mana tidak setiap unit eselon I vertikal membangun sendiri-sendiri gedung kantor dan rumah dinas,” jelas Menkeu.

0 comments

    Leave a Reply