Kemenkes Duga Terjadi Pelanggaran SOP Terkait Kasus Tes PCR di Bumame Farmasi | IVoox Indonesia

May 10, 2025

Kemenkes Duga Terjadi Pelanggaran SOP Terkait Kasus Tes PCR di Bumame Farmasi

Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada pengendara mobil saat layanan tanpa turun (drive thru) di Bumame Farmasi, Mal Boxies123, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia sudah mulai memasuki gelombang ketiga COVID-19 yang ditandai dengan mulai meningkatnya kasus harian dalam sepekan terakhir akibat penularan varian Omicron. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.

IVOOX.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan RI menduga terjadi pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oknum pegawai penyedia layanan test PCR dan Antigen Bumame Farmasi yang berujung kritik konsumen pada Rabu (2/2).

"Ini kalau 'human error' artinya ada prosedur internal dan SOP yang harus dipatuhi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Nadia mengatakan SOP merupakan suatu alur kerja dalam pelayanan test PCR dan Antigen yang sudah terstandarisasi serta menjadi panduan sebagai suatu petunjuk pelaksanaan.

"Jika kesalahan itu terbukti merugikan konsumen, maka perlu dilihat apakah sudah pelanggarannya," ujarnya, dikutip Antara.

Menurut Nadia Kementerian Kesehatan telah menyerahkan segala bentuk pengawasan dari penyedia layanan test PCR dan Antigen kepada pemerintah daerah setempat sesuai domisili tempat usaha.

Pun dengan keputusan penjatuhan sanksi yang telah diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah setempat. "Ini sanksi dan pengawasan di pemerintah daerah," ujarnya.

Sebelumnya, penyedia layanan test PCR dan Antigen Bumame Farmasi dikritik konsumen karena dugaan terjadi kesalahan dalam melaporkan hasil PCR.

Seorang konsumen perempuan berinisial Z menyampaikan kritik tersebut kepada sejumlah petugas jaga Bumame Farmasi di Sudirman Central Busines District (SCBD) Jakarta Selatan.

Z merasa dirugikan sebab terancam gagal melakukan perjalanan akibat laporan hasil tes positif COVID-19 yang diberikan petugas dalam bentuk secarik kertas. Sementara Z mengaku sama sekali belum menjalani baik tes antigen maupun PCR.

Video terkait kritikan itu pun viral di sejumlah media sosial dan telah direspons oleh manajemen Bumame Farmasi.

Dalam keterangan resmi perusahaan yang diterima di Jakarta, Kamis (3/2) malam, Bumame Farmasi menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan pengiriman hasil tes yang dialami Z.

"Sehubungan dengan berita yang beredar di berbagai media mengenai kesalahan administrasi di salah satu cabang Bumame Farmasi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh insiden ini," kata manajemen Bumame dalam siaran tertulis.

Bumame membenarkan peristiwa yang dialami Z karena adanya kesalahan pengiriman hasil tes kepada pelanggan yang mempunyai nama yang sama karena kesalahan administrasi dari tim Bumame di lapangan.

Menanggapi kesalahan itu, Bumame dengan cepat dan tegas menindaklanjuti masalah tersebut dengan memperkuat SOP yang diterapkan kepada seluruh tim Bumame untuk memastikan kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

0 comments

    Leave a Reply