Kemenkes Beri STR Seumur Hidup untuk 7 Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri | IVoox Indonesia

May 8, 2025

Kemenkes Beri STR Seumur Hidup untuk 7 Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) mengunjungi RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara, Sabtu (7/12/2024). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, skrining kanker payudara akan menjadi bagian dari program skrining kesehatan untuk perempuan usia di atas 40 tahun, sehingga dia pun meminta agar kelompok berisiko tersebut tidak ragu memeriksakan kondisinya. ANTARA/HO - Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

IVOOX.id – Kementerian Kesehatan memberikan Surat Tanda Registrasi (STR) yang berlaku seumur hidup bagi tujuh dokter spesialis Indonesia lulusan luar negeri, sebagai salah satu bukti telah menyelesaikan proses adaptasi agar dapat berpraktik di Indonesia.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses adaptasi dokter-dokter lulusan luar negeri tersebut adalah upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis dalam negeri.

"Kalau lihat ChatGPT, 6,4 juta dokter lah, seluruh dunia kekurangan. Ini Indonesia pun kekurangan dokter. Tadi kita ketemu dengan beberapa dirut dari rumah sakit umum daerah, dari Aceh, Lampung, Anambas. Ya mereka cerita masyarakat itu banyak yang meninggal tidak tertangani, karena nggak ada dokternya," katanya di Jakarta, Senin (16/12/2024), dikutip dari Antara.  

Budi menambahkan RS-RS tersebut berterima kasih saat dokter-dokter spesialis tersebut dikirim untuk mereka.

Dia mengapresiasi niat baik para dokter spesialis yang mau kembali ke Tanah Air, serta berharap mereka dapat mengajak sejawat diasporanya untuk kembali dan turut berbakti pada Indonesia.

"Mudah-mudahan, saya minta nih udah tujuh yang lulus dari 32 yang dalam proses, supaya tahun depan jadi 100 atau 200, dan mereka bisa memviralkan ini, ke teman-teman diaspora, dokter-dokter Indonesia luar negeri kan banyak, kalian ingin balik berbakti buat negara, masyarakatnya sangat membutuhkan," katanya.

Dia menjelaskan proses adaptasi ini memudahkan pemenuhan kebutuhan tersebut, mengingat kursi pendidikan spesialis di Indonesia sangat sedikit, bahkan sudah penuh, sedangkan di luar negeri banyak tersedia.

Budi juga menyampaikan terima kasih kepada kolegium-kolegium yang telah membantu menyukseskan program adaptasi tersebut.

Ke depan, untuk memastikan bahwa para dokter adaptasi lulusan luar negeri mengisi kekosongan di Indonesia, pihaknya melakukan dua langkah, yakni membuat mekanisme agar dokter yang belajar di luar negeri ditempatkan di lokasi-lokasi yang masih belum memadai tenaga medisnya, sekembalinya ke Indonesia.

"Yang kedua juga kita akan memperbanyak pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit, yang tahun ini akan segera mulai. Orang yang masuk ke pendidikan hospital-based ini adalah orang-orang yang bekerja di daerah-daerah yang memang belum lengkap dokter spesialisnya, jadi diberikan afirmasi," katanya.

Dengan demikian, mereka tidak perlu membayar uang sekolah, kemudian biaya hidupnya ditanggung, dengan syarat mereka kembali ke daerahnya untuk memberikan layanan kesehatan.

0 comments

    Leave a Reply