Kemenhut Tutup Pendakian 5 Gunung karena Cuaca, Khusus Gunung Semeru Hanya Sampai Ranu Kumbolo | IVoox Indonesia

May 1, 2025

Kemenhut Tutup Pendakian 5 Gunung karena Cuaca, Khusus Gunung Semeru Hanya Sampai Ranu Kumbolo

Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni
Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni meninjau kawasan Ranu Kumbolo, di Gunung Semeru, Senin (23/12/2024). (ANTARA/Irfan Sumanjaya)

IVOOX.id – Kementerian Kehutanan hingga saat ini masih menutup jalur pendakian lima gunung karena cuaca ekstrem yang terjadi saat musim hujan. Khusus aktivitas pendakian di Gunung Semeru yang dibuka per 23 Desember 2024 hanya bisa dilakukan sampai di kawasan Ranu Kumbolo.

"Kami umumkan lima gunung yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan Gunung Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan Gunung Rinjani dengan segala hormat pendakian dihentikan karena cuaca ekstrem," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (27/12/2024), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan penutupan sementara tersebut juga merupakan masukan dari pihak terkait, di antaranya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Akhirnya pendakian di lima gunung tersebut dihentikan sementara untuk keamanan karena cuaca ekstrem," katanya.

Selanjutnya, ia belum dapat memastikan sampai kapan penutupan akan dilakukan.

"Akan kami umumkan ketika sudah ada perkembangan dari BMKG dan Pusat Vulkanologi yang memberikan rekomendasi," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, momentum penutupan tersebut akan dimanfaatkan oleh masing-masing balai yang menaungi gunung-gunung tersebut untuk memperbaiki ekosistem.

Ia mengatakan sejauh ini gunung yang sudah dibuka kembali untuk pendakian setelah sempat ditutup, yakni Gunung Semeru.

"Semeru baru saya buka cuma sampai di Ranu Kumbolo karena ada peringatan 3,5 kilometer dari puncak Semeru tidak boleh. Tapi kondisi di sana masih terbuka didaki oleh para pecinta alam," katanya.

Pendakian Gunung Semeru Hanya Sampai Ranu Kumbolo, Dibatasi 200 Orang

Aktivitas pendakian di Gunung Semeru kembali dibuka per 23 Desember 2024, maksimal hanya bisa dilakukan sampai di kawasan Ranu Kumbolo.

Raja Juli Antoni ditemui di Lautan Pasir Bromo, Kabupaten Probolinggo, Selasa (24/12/2024), mengatakan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru dibuka setelah sempat ditutup selama lima tahun itu, telah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.

"Kami sudah berkoordinasi, termasuk dengan pusat vulkanologi dan kemarin secara resmi pendakian Gunung Semeru mulai dibuka. Ada buffer-nya sampai di Ranu Kumbolo," kata Raja Juli Antoni, dikutip dari Antara, Selasa (24/12/2024).

Dia menjelaskan batas pendakian itu diterapkan dengan menimbang faktor keamanan dan keselamatan masyarakat yang akan mendaki Gunung Semeru.

"Hasilnya (setelah koordinasi) itu boleh mendaki sampai radius 3,5 kilometer dari (puncak) Mahameru, itu sampai Kali Mati. Tetapi kami putuskan sampai Ranu Kumbolo, supaya lebih aman," ujarnya.

Kementerian Kehutanan juga memastikan bahwa per harinya hanya boleh ada 200 orang pendaki yang masuk ke Gunung Semeru.

"Ada kuota yang sudah ditentukan sekitar 200 orang per hari, mudah-mudahan cuaca baik. Mohon mengikuti perkembangan informasi dari balai kami (TNBTS)," kata dia.

Selain itu, Raja Juli Antoni menyebut bahwa tiket masuk ke Gunung Semeru yang berada di bawah naungan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bisa dibeli secara daring.

Upaya ini menjadi bentuk transparansi tata kelola tempat wisata, sebab setiap hasil dari pembelian tiket pendakian akan digunakan sebagai uang pengelolaan kawasan Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru.

Menteri Kehutanan turut mengajak masyarakat yang memiliki hobi mendaki gunung agar menghabiskan masa liburan dengan menikmati keindahan alam Gunung Semeru.

"Jadi silahkan bagi pecinta alam yang selama ini merindukan Semeru karena ditutup selama lima tahun akibat Covid-19 dan bencana vulkanologi, sekarang bisa daftar dengan online," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang nekat berangkat ke puncak Mahameru, maka pihaknya mewajibkan setiap pendaki didampingi oleh Persatuan Pemandu Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).

"PPGST ini teman pemandu yang sudah kami latih khusus. Nantinya mereka akan mendampingi pendaki, sekaligus mengantisipasi supaya tidak ada yang ke puncak," kata dia.

Septi menambahkan bahwa setiap pendaki diberikan tenggat waktu pendakian hanya selama dua hari.

"Kuotanya kan 200 orang, satu pemandu bisa 10 pendaki dan memang aturannya ini maksimal dua hari untuk mendaki," ucapnya.

0 comments

    Leave a Reply