Kemenhut Klaim Hanya Indonesia yang Mampu Mengonservasi Badak Jawa | IVoox Indonesia

August 18, 2025

Kemenhut Klaim Hanya Indonesia yang Mampu Mengonservasi Badak Jawa

Anakan badak jawa yang baru lahir direkam dalam kamera jebak di TN Ujung Kulon
Ilustrasi. Anakan badak jawa yang baru lahir direkam dalam kamera jebak di TN Ujung Kulon (ANTARA/HO-KLHK)

IVOOX.id – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyatakan bahwa hanya Indonesia yang berhasil menjaga keberadaan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) meski populasinya kini semakin mengecil, dengan pemerintah terus berupaya menjaga dan meningkatkan jumlah satwa tersebut.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko menjelaskan dari negara-negara di Asia dengan populasi badak Jawa di alam liarnya, hanya Indonesia yang berhasil mempertahankan populasinya meski kini tersisa sekitar 87-100 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

"Dari seluruh negara yang punya badak Jawa, yang berhasil mengonservasi siapa? Dulu di Vietnam ada, di India ada badak Jawa . Tapi, yang berhasil mengonservasi, sorry saja, hanya Indonesia yang mampu walaupun populasinya kecil," jelasnya di Jakarta, Jumat (8/8/2025), dikutip dari Antara.

Pernyataan itu dikeluarkannya menjawab pertanyaan terkait daftar yang dikeluarkan World Wide Fund for Nature (WWF) terkait 10 satwa paling terancam punah, dengan lima jenis di antaranya berada di wilayah Indonesia.

Secara historis spesies badak Jawa tercatat menyebar tidak hanya di Pulau Jawa dan Sumatera, tapi juga sampai ke wilayah Asia Tenggara hingga India, Bhutan dan China. Saat ini, badak Jawa hanya tersisa di wilayah TN Ujung Kulon dan dinyatakan punah di wilayah lain.

Satwa itu kini masuk dalam kategori kritis dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau sangat terancam punah. Menurut data terakhir, populasinya diperkirakan mencapai kisaran 87-100 ekor.

Tidak hanya badak Jawa, Satyawan menjelaskan Indonesia juga terus berupaya melakukan konservasi badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang juga berstatus kritis terancam punah.

Secara historis, satwa itu sebelumnya tersebar di wilayah Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar sampai dengan negara Asia lain termasuk India, Bhutan, Bangladesh dan China. Namun, saat ini diketahui hanya sedikit wilayah yang tercatat memiliki populasinya di wilayah Indonesia.

Indonesia sudah memiliki Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur untuk menjaga dan berusaha menambah populasi satwa badak Sumatera.

"Tinggal kita juga yang punya (badak Sumatera), jadi memang ini ada beberapa yang menjadi hewan kritis, tapi kita harus melakukan bagaimana populasi kecil itu bisa bertahan," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply