Kemenhub Susun Strategi Hadapi Musim Libur Natal dan Tahun Baru | IVoox Indonesia

October 12, 2025

Kemenhub Susun Strategi Hadapi Musim Libur Natal dan Tahun Baru

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan (kiri) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Rencana Operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 bersama dengan para pemangku kepentingan terkait di Jakarta, Rabu (1/10/2025). ANTARA/HO-Humas Kemenhub

IVOOX.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyusun strategi demi memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kita membahas persiapan dari masing-masing stakeholders," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan di Jakarta, Kamis (2/10/2025), dikutip dari Antara.

Dia menyampaikan pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Rencana Operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 bersama dengan para pemangku kepentingan terkait yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.

Aan mengatakan pihaknya bersama dengan Korlantas dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum tengah membahas mengenai Surat Keputusan Bersama yang nantinya memuat aturan-aturan yang menjadi payung regulasi bagi para petugas di lapangan.

Ia melanjutkan Surat Keputusan Bersama itu bukan rutinitas biasa, tetapi peraturan yang sudah melalui tahap survei dan pengkajian dengan baik seperti aturan pembatasan angkutan barang, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan kendaraan di pelabuhan penyeberangan.

"Selain itu, Ditjen Hubdat juga menyiapkan sarana dan prasarana transportasi yang terdiri dari 178 titik terminal penumpang Tipe A dan Tipe B, sekitar 31 ribu bus sebagai sarana angkutan jalan, 29 pelabuhan penyeberangan dengan 15 lintasan, 251 unit kapal dan 72 unit dermaga," paparnya.

Dari 31 ribu bus di antaranya sebanyak sekitar 11 ribu armada angkutan antarkota antarprovinsi, sekitar 17 ribu angkutan pariwisata dan 2 ribu angkutan antarjemput antarprovinsi/sewa.

Dalam penyiapan sarana dan prasarana ini pihaknya berkolaborasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat dan Satuan Pelayanan di wilayah kerja masing-masing.

"Kunci sukses angkutan Natal dan Tahun Baru ialah sinergi, koordinasi dan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan karena kita adalah satu untuk menjamin kenyamanan, keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat," imbuh Dirjen Aan.

Ia berharap semua pihak yang berkepentingan bisa menyiapkan dengan sebaik-baiknya penyelenggaraan angkutan natal dan tahun baru ini sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.

Pada rapat koordinasi yang digelar Ditjen Hubdat Kemenhub, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin menerangkan hasil evaluasi penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru sebelumnya pada beberapa provinsi agar menjadi bahan perbaikan pada tahun ini.

"Masih terdapat kendaraan barang sumbu tiga masih melanggar SKB, kepadatan di gerbang tol Kalitama dan Cikatama, kemacetan di gerbang tol, kepadatan di rest area, serta kurangnya ketersediaan sarpras alat berat di lokasi rawan bencana alam," ujar Aries, dikutip dari Antara.

Sementara itu, Kasubdit wilayah 2A Ditjen Bina Marga Kementerian PU Syahputra A. Gani menyampaikan sejumlah strategi di antaranya memastikan jalan nasional di lintas utama dalam kondisi mantap/fungsional, dan tidak ada lubang.

Selain itu pentingnya bangunan pelengkap jalan dalam kondisi baik dan menyiagakan posko dan tim tanggap bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat pada titik-titik rawan bencana di jalan tol dan non tol.

Sementara pada fokus pada jalan tol, Operation and Maintenance Group Head PT. Jasa Marga Atika Dara Prahita menekankan faktor kunci keberhasilan pengaturan libur panjang sebelumnya seperti pemanfaatan teknologi Artificial Intelligent (AI) dalam Traffic Management yakni Intelligent Transport System (ITS) dan Incident Management System (IMS).

"Adanya rekayasa lalu lintas berbasis safety, peningkatan kapasitas transaksi di gerbang tol, pengoperasian ruas fungsional serta penyusunan SKB yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang dan rekayasa lalu lintas sangat berperan dalam menjaga VCR di bawah 0,7," kata Atika, dikutip dari Antara.

0 comments

    Leave a Reply