Kemendikdasmen Gandeng Arasoft Latih 100 Guru Produksi eBook Interaktif | IVoox Indonesia

August 19, 2025

Kemendikdasmen Gandeng Arasoft Latih 100 Guru Produksi eBook Interaktif

Kemendikdasmen menggandeng perusahaan teknologi edukasi Korea Selatan, Arasoft
Kemendikdasmen menggandeng perusahaan teknologi edukasi Korea Selatan, Arasoft melatih lebih dari 100 guru SMA untuk membuat eBook interaktif berbasis standar global EPUB 3.0. / Humas Arasoft

IVOOX.id – Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) Kementerian Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen) menggandeng perusahaan teknologi edukasi Korea Selatan, Arasoft, didukung National IT Industry Promotion Agency (NIPA), melatih lebih dari 100 guru SMA dari 16 provinsi untuk membuat eBook interaktif berbasis standar global EPUB 3.0.

Kegiatan tersebut berlangsung 24-27 Juli 2025 di Yogyakarta dengan format praktik intensif. Seluruh peserta berhasil menyelesaikan buku digital interaktif yang memuat video pembelajaran, narasi suara, kuis, dan ilustrasi animatif yang dapat diakses tanpa koneksi internet.

Direktur Sekolah Menengah Atas, melalui perwakilannya Rina Imayanti, menyatakan program ini merupakan langkah strategis memperkuat kompetensi guru dalam memproduksi konten pembelajaran digital.

Rina menekankan bahwa transformasi digital bukan sekadar pilihan, namun langkah strategis nasional untuk menjawab tantangan masa depan. 

“Kami berharap, para guru SMA menjadi pelaku utama dalam menginisiasi budaya literasi digital yang tidak hanya adaptif, tapi juga kreatif dan kontekstual dengan kebutuhan siswa,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id, Rabu (6/8/2025).

Pelatihan tersebut memanfaatkan Namo Author, perangkat authoring berbasis HTML5+CSS3 dari Arasoft, serta Dabonda, aplikasi pembaca lintas-perangkat yang mendukung format EPUB, DOCX, PPT, dan PDF. Seluruh karya peserta divalidasi langsung oleh tim teknis Arasoft untuk memastikan kualitas dan kelayakan distribusi di sekolah.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, menutup kegiatan dengan menegaskan pentingnya keberlanjutan program serupa di seluruh wilayah Indonesia. 

“Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah taktis menuju masa depan pendidikan yang inklusif secara teknologi,” ujarnya.

Kerja sama Kemendikdasmen, Arasoft, dan NIPA Korea Selatan ini diharapkan menjadi pendorong pemerataan kompetensi guru, penguatan literasi digital, dan peningkatan daya saing pendidikan menengah Indonesia di tingkat global.

Workshop ini juga dinilai sejalan dengan agenda prioritas Kemendikdasmen dalam membangun pendidikan yang inklusif dan berdaya saing global. Langkah itu melalui program strategis seperti Wajib Belajar 13 Tahun, penguatan karakter, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, literasi-numerasi berbasis teknologi abad ke-21, pemenuhan sarana pembelajaran digital, serta pengembangan bahasa dan sastra.

0 comments

    Leave a Reply