Kemenbud Pamerkan 238 Benda Pusaka Koleksi 26 Museum di Museum Sri Baduga Bandung

IVOOX.id – Kementerian Kebudayaan RI menggelar Pameran Nasional Pusaka Nusantara yang menampilkan 238 koleksi benda pusaka dari 26 museum di seluruh Indonesia yang digelar pada 29 Juli hingga 31 Oktober 2025 di Museum Sri Baduga, Kota Bandung.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan pameran ini merupakan bentuk kolaborasi museum-museum provinsi untuk menampilkan kekayaan budaya Nusantara melalui koleksi pusaka berupa keris, kujang, tombak, rencong, hingga artefak lainnya.
“Pameran di Museum Sri Baduga ini, saya kira pameran yang sangat penting untuk memberikan edukasi tentang kekayaan dari pusaka-pusaka Nusantara,” kata Fadli di Bandung, Selasa (29/7/2025), dikutip dari Antara.
Fadli menyarankan agar ke depan pameran mencakup objek pemajuan kebudayaan lainnya, seperti pangan lokal, permainan tradisional, hingga olahraga tradisional seperti pacu jalur dari Riau.
Provinsi Jawa Barat bertindak sebagai tuan rumah pameran kali ini. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar menampilkan 64 jenis koleksi, di antaranya kujang, keris, kudi, dan pedang.
Total ada 21 museum provinsi, empat museum kabupaten/kota, dan satu museum universitas yang terlibat dalam pameran.
Menurut dia, kegiatan ini juga menjadi bagian dari edukasi publik untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap museum.
“Museum kaya dengan informasi, literasi, dan artefak. Apalagi, dengan tata pamer yang menarik, saya harap makin banyak pengunjung yang datang ke museum,” ujarnya.
Selain pameran, ia menekankan pentingnya verifikasi dan kurasi ulang koleksi museum agar tiap benda pusaka memiliki narasi yang kuat.
“Jangan sampai catatannya ada, tapi barangnya tidak ada, hilang atau terbakar. Kita harus pastikan apakah benda itu asli, dari zaman apa, dan apa maknanya,” katanya.
Ia berharap narasi benda pusaka bisa terus dikembangkan menjadi kekayaan intelektual, seperti dijadikan suvenir, replika, hingga ornamen dalam produk kreatif, seperti gim, film, dan busana.
“Nah, ini yang kita kembangkan ke depan. Jadi, bukan hanya artefak yang mati, tapi artefak yang hidup, dia dinamis,” katanya.

0 comments