Keluarga Korban Longsor Tambang Gorontalo Kecewa Operasi SAR Dihentikan | IVoox Indonesia

May 23, 2025

Keluarga Korban Longsor Tambang Gorontalo Kecewa Operasi SAR Dihentikan

1720782715172_copy_1534x1023
Petugas mengoperasikan alat berat ekskavator mencari korban tanah longsor di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (10/7/2024). (ANTARA/HO-Basarnas)

IVOOX.id – Keluarga para korban longsor di kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengaku kecewa operasi SAR ditutup.

Seperti disampaikan Ihwan Husain di Gorontalo, Sabtu pagi, saat ini masih ada keluarganya dan juga korban lain yang tertimbun di kawasan tambang dan belum ditemukan. Oleh karena itu tak sepatutnya operasi SAR ditutup.

"Kami merasa tidak senang dan keberatan, pemerintah tidak sepatutnya menghentikan pencarian," kata dia, dikutip dari Antara, Sabtu (13/7/2024).

Ia mengatakan alasan pemerintah daerah menghentikan operasi SAR tidaklah tepat karena lokasi atau tempat pencarian para korban sudah jelas, apa lagi kondisi alam dan cuaca saat ini sudah membaik.

Selain itu, jaminan untuk personel yang melaksanakan operasi SAR seperti makanan, minuman, hingga sarana prasarana penunjang yang memadai juga telah tersedia.

Menurut dia pencarian korban adalah misi kemanusiaan.

"Mereka juga manusia yang sudah kami anggap saudara, dan di sinilah tingkat perikemanusiaan kita dipertanyakan. Maka dari itu kita terpanggil," katanya.

Ia bersama keluarga korban yang belum ditemukan lainnya berharap dan bermohon kepada pemerintah agar operasi SAR dapat terus dilaksanakan sampai keluarga mereka ditemukan.

Jika pada akhirnya pemerintah maupun unsur terkait tetap tidak melanjutkan operasi SAR, maka ia dan keluarga korban bersama penambang lainnya akan melakukan pencarian secara mandiri.

"Persoalan kondisi keluarga kami seperti apa nantinya, itu tidak masalah. Walaupun tinggal tulang belulang, yang penting masih bisa kami temukan," katanya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) operasi hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu harus ditutup.

"Kami telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat menutup operasi pada Sabtu hari ini," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (13/7/2024).

Setelah personel melakukan operasi SAR hari ke tujuh, seluruhnya akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.

Terkait dengan sisa korban, kata dia, apabila ditemukan maka operasi SAR kembali dibuka atas dasar data-data yang akurat, jelas, serta informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.

Satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi.

Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto di Gorontalo, Jumat (12/7/2024, mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu akan ditutup.

"Kami sore tadi telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat akan menutup operasi pada Sabtu besok," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (12/7/2024).

Ia mengatakan pelaksanaan operasi dalam bencana tanah longsor di kawasan tambang rakyat Suwawa Timur itu, tidak ada masa tanggap darurat.

Oleh karena itu pada Sabtu besok setelah personel melaksanakan operasi SAR hari ke tujuh, akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR, yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi.

Jika dilihat dari data yang ada sekarang, jumlah korban selamat ada 280 orang, sementara yang masih dalam pencarian hanya 19 orang.

"Tentunya data tersebut tidak jelas. Kita katakan tidak valid karena masyarakat yang selamat maupun mengevakuasi mandiri, datang langsung melapor ke posko SAR, dan itu kami catat sebagai korban selamat," katanya.

Data terkonfirmasi dan tercatat di posko SAR Terpadu saat ini, yang ditemukan meninggal dunia 280 orang, korban selamat 280 orang, dan masih dalam pencarian sejumlah 19 orang, dengan total korban sejumlah 325 orang.

0 comments

    Leave a Reply