Keluar Dari Perjanjian Nuklir, Merkel Kutuk Trump

IVOOX.id, Berlin - Kanselir Jerman sekaligus Pemimpin Demokrat Kristen (CDU), Angela Merkel, mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mundur dari perjanjian nuklir Iran. Hal itu diungkapkannya saat berbicara di konvensi gereja Katolik tahunan di Muenster.
Menurut Merkel langkah Washington adalah alasan untuk merasa khawatir, serta alasan untuk merasa menyesal. Dia mengkritik bahwa keputusan untuk secara sepihak mengakhiri perjanjian internasional yang penting tersebut tidak dibenarkan seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (12/5/2018).
“Saya percaya bahwa tidak benar secara sepihak membatalkan persetujuan yang telah dipilih dan disetujui dengan suara bulat di Dewan Keamanan PBB. Itu merusak kepercayaan dalam tatanan internasional," kata Kanselir Angela Merkel pada konferensi internasional di kota Munster, Jerman utara.
Dia mengatakan, perjanjian antara kekuatan dunia dan Iran "jauh dari ideal" tetapi merupakan kompromi penting yang dicapai setelah 12 tahun negosiasi.
Melansir Anadolu Agency, Trump pada Selasa menarik AS keluar dari kesepakatan penting pada tahun 2015 dan menuduh Iran telah berbohong tentang program nuklirnya.Presiden AS juga menuding Teheran telah mendestabilisasi kawasan itu dengan "kegiatan jahat" di Suriah, Yaman, dan tempat-tempat lain di seluruh dunia.Sementara Merkel menegaskan kembali komitmen Jerman terhadap kesepakatan nuklir dengan Iran.
Namun, dia juga mengkritik dengan tajam sikap Iran terhadap Israel, program rudal balistik dan kegiatannya di Suriah.Sebelumnya pada hari Kamis, Kanselir Jerman mengusulkan pembicaraan baru dengan Iran mengenai masalah yang disengketakan ini melalui panggilan telepon dengan presiden Iran Hassan Rouhani.
Juru bicaranya mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kanselir berbicara dalam rangka mendukung diadakannya pembicaraan antara negara-negara yang terlibat dengan kesepakatan nuklir Iran dan aktivitas mereka di wilayah tersebut seperti Suriah dan Yaman," katanya.

0 comments