Kebakaran Hutan Gunung Sumbing Meluas | IVoox Indonesia

December 14, 2025

Kebakaran Hutan Gunung Sumbing Meluas

HUTAN
Api membakar semak belukar ketika terjadi kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Sabtu (5/5/2018). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang pada 2018 ini, sebab itu BMKG menghimbau perlunya kewaspadaan terhadap potensi peningkatan titik panas mulai Juni 2018. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

IVOOX.id, Temanggung - Kebakaran hutan di kawasan Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus meluas, kata pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.

Gito di Temanggung, Minggu (16/9), mengatakan pada pagi hari kebakaran di Gunung Sumbing hanya terjadi di empat titik, namun pada siang hari menjadi lima titik.

"Sebelumnya memang sempat mereda, namun pada Minggu siang kebakaran bertambah satu titik," katanya, dikutip Antara.

Ia menyebutkan kebakaran tersebut terjadi di petak 27-1, petak 27-2, petak 27-3, dan petak 20-1. Total luasan yang terbakar hingga Minggu sore mencapai 490,9 hektare.

Ia mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan secara manual dengan penyekatan, gepyokan, dan menaburkan tanah di titik api.

"Medan yang terjal dan curam mengakibatkan proses pemadaman terhambat, karena titik api sulit dijangkau petugas," katanya.

Ia menuturkan sebanyak 168 personel dari berbagai unsur diterjunkan dalam pemadaman api di Gunung Sumbing.

Seluruh personel hari ini dikerahkan untuk pemadaman kawasan Gunung Sumbing, karena kebakaran di wilayah Gunung Sindoro telah padam.

Pada Senin (17/9) rencananya akan dilakukan pemadaman api di kawasan Sumbing dengan menggunakan helikopter Kamov milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Untuk pemadaman menggunakan helikopter tersebut, pengambilan air akan dilakukan di Waduk Wadaslintang di perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Kebumen.

"Karena heli ini lebih besar dari yang dikirim sebelumnya, maka kalau mengambil air dari Embung Kledung atau Telaga Menjer tidak memungkinkan," katanya.

0 comments

    Leave a Reply