KBRI Cairo Berikan Bantuan Logistik Kebutuhan Pokok dan Alat Kesehatan kepada Mahasiswa Indonesia di Mesir
IVOOX.id, Jakarta - KBRI Cairo bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir telah melakukan pendataan terhadap mahasiswa Indonesia yang mengalami dampak ekonomi akibat adanya wabah COVID-19 yang melanda dunia termasuk Mesir. Dari sekitar 7.586 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar dan universitas lainnya di Cairo, terdapat sekitar 1.424 mahasiswa yang berhasil didata dan masuk kategori membutuhkan bantuan.
Sebagai tindaklanjut pendataan tersebut, pada tanggal 8 April 2020, Dubes RI Cairo, Helmy Fauzy, secara simbolis menyerahkan bantuan logistik berupa paket sembako kepada Ketua PPMI, Arief Mughni, di KBRI Cairo. “Bantuan ini merupakan tahap pertama khususnya untuk 210 mahasiswa yang mendapatkan prioritas untuk dibantu, termasuk 25 mahasiswa yang telah berkeluarga,” jelas Dubes Helmy Fauzy. Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 kaleng tuna, mie instan, minyak goreng dan gula. “Tahapan selanjutnya akan segera dilaksanakan sehingga mencakup seluruh mahasiswa yang membutuhkan,” ujar Dubes Helmy. “Pemberian bantuan paket sembako rencananya akan dilakukan beberapa kali hingga situasi dianggap normal kembali,” tambahnya. Selain bantuan logistik, Dubes RI juga memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada PPMI untuk digunakan ketika berinteraksi atau memberi bantuan jika ada mahasiswa Indonesia yang berstatus suspect/PDP atau ODP.
Sebelumnya pada tanggal 24 Maret 2020, KBRI Cairo juga telah memberikan sekitar 7000 masker, obat-obatan dan vitamin kepada para mahasiswa Indonesia yang didistribusikan melalui PPMI dan organisasi-organisasi kekeluargaan Indonesia. Rangkaian kegiatan pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari langkah KBRI Cairo selain pembentukan Satgas COVID-19 dalam upaya perlindungan WNI di Mesir khususnya pada situasi Pandemi Virus Corona.
Sebagai informasi, sejak diumumkan kasus COVID-19 pertama di Mesir pada tanggal 14 Februari 2020, jumlah total kasus wabah virus Corona di Mesir telah mencapai lebih dari 1.500 kasus dalam waktu hampir 2 (dua) bulan. Kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 telah diterapkan oleh Pemerintah Mesir yaitu antara lain pemberlakuan jam malam (curfew), penghentian penerbangan penumpang komersil internasional, dan meliburkan sekolah dan perguruan tinggai termasuk Universitas Al Azhar.
Imbas wabah COVID-19 di Mesir antara lain mengakibatkan banyak usaha bisnis sampingan mahasiswa Indonesia terhenti. Selain itu, banyak keluarga mahasiswa di Indonesia juga mengalami kesulitan ekonomi sehingga mempengaruhi kiriman biaya bagi putra-putri mereka yang tengah menuntut ilmu di Mesir. Faktor-faktor tersebut memicu kesulitan ekonomi yang dialami sebagian mahasiswa Indonesia. KBRI Cairo terus melakukan pendataan terhadap para mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk selanjutnya dapat membantu meringankan beban di masa sulit akibat wabah COVID-19.

0 comments