Kaum Difabel, Kelompok Rentan Penanggulangan Bencana: BNPB

IVOOX.id, Jakarta - Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan kaum dengan kemampuan yang berbeda atau difabel termasuk ke dalam kelompok rentan dalam penanggulangan bencana.
"Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyatakan perlu ada perlakuan khusus terhadap kelompok rentan," kata Lilik dalam jumpa pers Konferensi Nasional Bahasa Isyarat Indonesia dalam Penanggulangan Bencana di Jakarta, Kamis (27/9).
Menurut Lilik, yang termasuk kelompok rentan selain kaum difabel adalah usia 60 tahun ke atas, usia lima tahun ke bawah dan ibu hamil.
Khusus untuk orang Tuli sebagai salah satu bagian dari kaum difabel, Lilik mengatakan anggota BNPB dan BPBD kerap kali menghadapi kesulitan ketika harus menolong mereka dalam situasi bencana.
"Secara fisik tidak ada perbedaan orang Tuli dengan orang lainnya, sehingga penolong tidak tahu bahwa dia orang Tuli. Ketika diajak bicara, ternyata sama sekali tidak menanggapi," jelasnya, dikutip Antara.
Padahal, penanggulangan bencana, termasuk upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban, harus dilakukan secara cepat tanggap. Perlu ada kesamaan bahasa yang saling dipahami antara orang Tuli dengan penolong.
Karena itu, BNPB bekerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), ADRA Indonesia dan The Unspoken Ministry mengadakan Konferensi Nasional Bahasa Isyarat Indonesia dalam Penanggulangan Bencana.
"Tujuan Konferensi ini adalah menyepakati bahasa seperti apa yang digunakan orang Tuli ketika menghadapi bencana," kata Lilik.
Pendiri The Unspoken Ministry Deicy Silvia mengatakan masyarakat masih kerap salah paham dalam memandang orang Tuli dan Tuna Rungu.
"Orang Tuli adalah orang berbudaya tuli, yaitu yang memahami bahasa isyarat. Sedangkan Tuna Rungu adalah mereka yang tidak berbudaya tuli," jelasnya.
Deicy mengatakan masyarakat Tuli sedang berupaya memperjuangkan kesetaraan dengan masyarakat dengar. Salah satunya dengan penggunaan huruf besar "T" dalam kata "Tuli" dan "R" pada "Tuna Rungu".

0 comments