Kargo Technologies Targetkan Penggunaan 40 Ribu Armada Logistik Elektrik di 2035 | IVoox Indonesia

December 19, 2025

Kargo Technologies Targetkan Penggunaan 40 Ribu Armada Logistik Elektrik di 2035

Foto 1 - (Tengah)Tiger Fang - CEO dan Pendiri Kargo Tech (Kiri) Marselinus Erick
(Tengah)Tiger Fang - CEO dan Pendiri Kargo Tech (Kiri) Marselinus Erick - VP Operations Kargo Tech (Kanan) Charles Wu - Head of Electric Mobility Transformation Kargo Tech dalam peluncuran identitas visual terbaru serta program kemitraan logistik berbasis kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) pada Rabu (3/12/2025) IVOOX.ID/doc Kargo Technologies

IVOOX.id – Kargo Technologies berambisi membangun armada logistik berbasis kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) terbesar di Asia Tenggara dengan target mengoperasikan lebih dari 500 kendaraan listrik pada 2025 dan meningkat menjadi 2.500 unit pada 2026. Seluruh inisiatif tersebut diarahkan menuju elektrifikasi penuh operasi logistik perusahaan pada 2035.

CEO dan Founder Kargo Technologies, Tiger Fang, menegaskan bahwa elektrifikasi akan mengubah cara industri memandang proses pengiriman. “Kendaraan listrik memungkinkan kita melihat logistik bukan sekadar aktivitas pemindahan barang, tetapi sebagai sebuah sistem terintegrasi yang dapat dianalisis, diukur, dan terus ditingkatkan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Rabu (3/12/2025).

Kargo menjalin kemitraan strategis dengan produsen EV seperti Foton, JAC, Wuling, dan VKTR serta didukung lembaga pembiayaan seperti HSBC, Indomobil Finance, dan Chailease untuk mempermudah skema pembiayaan armada listrik.

Sejumlah pelanggan besar seperti SPX, Astro, Teleport, dan Modena telah mulai mengintegrasikan rute tertentu dengan armada listrik Kargo. Transisi ini diharapkan tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan keandalan pengiriman dan menurunkan jejak emisi. Inisiatif jangka panjang perusahaan terangkum dalam visi membangun “Electrified Silk Road”, sebuah jaringan logistik berbasis kecerdasan buatan yang menghubungkan Asia Tenggara, Tiongkok, hingga Timur Tengah.

Modernisasi industri logistik Indonesia menghadapi tuntutan lebih besar terhadap efisiensi, digitalisasi, dan pengurangan emisi. Peraturan pemerintah seperti Permen ESDM No. 10/2025 dan Perpres No. 112/2022 juga memperkuat urgensi transisi menuju transportasi rendah karbon.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan pentingnya peran sektor privat dalam mengimplementasikan transisi energi. “Pemerintah telah menyusun arah yang jelas untuk transisi energi, tetapi sektor privat lah yang harus menerjemahkannya menjadi proyek nyata, armada nyata, dan lapangan kerja nyata,” ungkapnya. Dukungan serupa disampaikan Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, yang menyebut meningkatnya investasi Tiongkok pada sektor EV dan logistik digital ikut memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan perdagangan kawasan. “Kolaborasi ini mendukung transisi energi Indonesia, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan memposisikan negara kita sebagai mitra kunci dalam membangun jalur perdagangan yang lebih bersih dan efisien,” ujarnya.

Kargo memperkenalkan logo baru yang memadukan dua panah diagonal dengan simbol kilat sebagai representasi kolaborasi dan komitmen elektrifikasi. 

0 comments

    Leave a Reply