April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kadin Soroti Masalah Produktivitas di Indonesia

IVOOX.id, Jakarta -- Ketua Umum KADIN Rosan Roeslani mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejumlah tantangan dalam memasuki revolusi industri 4.0, salah satunya mengenai produktivitas di Indonesia. Demikian disampaikannya dalam acara KADIN Enterpreneurship Forum dengan tema Boosting Indonesia's Enterpreneurial in Disruptive Economy Era.


"Kalau kita lihat, masalah tenaga kerja, masalah produktivitas. Di satu sisi kita tahu, kalau kita bilang kenaikan dari upah buruh pasti setiap tahun, tetapi kita tidak pernah memikirkan masalah produktivitas dari tenaga kerja. Kita tidak pernah membicarakan bagaimana meningkatan daya saing dari tenaga kerja," kata Rosan di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (27/2).


Padahal, sambung Rosan, pasar digital ekonomi Indonesia diprediksi bisa mencapai USD 150 miliar pada 2025 dan di tahun yang sama pasar digital ekonomi di Asia Tenggara mencapai USD 260 miliar. "Kalau kita lihat dari angka itu, Indonesia akan menjadi leader di digital ekonomi di Asia Tenggara," katanya.


Menanggapi masalah produktivitas, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa produktivitas memang penting. Menurutnya, produktivutas adalah fungsi dari efisiensi dalam ekonomi.


"Makanya, kenapa Presiden Joko Widodo fokus pada infrastruktur? Nonsense kita meningkatkan produktivitas kalau ongkos angkut saja di dalam negeri lebih mahal. Produktivitaa tidak mungkin naik kalau tenaga kerja tidak punya knowledge dan skill," katanya.


Maka itu, sambungnya, pemerintah telah menyediakan anggaran di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk untuk pendidikan dan pelatihan vokasi.


Selain itu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga terus berusaha untuk menyederhanakan regulasi yang ada di Indonesia. Ekonomi tidak mungkin akan produktif jika regulasi dan perizinannya berbelit-belit. Maka itu, pemerintah telah merilis sistem perizinan terintegrasi berbasis daring atau Online Single Submission (OSS).


"Kenapa doing business kita perbaiki dengan berbagai regulasi, termasuk pemda melalui perdanya ribuan yang dibatalkan? Itulah esensi produktivitas," tandasnya. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply