Kadin Dorong Regulasi Perdagangan Karbon Kredit Internasional | IVoox Indonesia

May 7, 2025

Kadin Dorong Regulasi Perdagangan Karbon Kredit Internasional

Anggota Kadin Indonesia Dede Indra Permana Soediro
Anggota Badan Hubungan Legislatif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), Dede Indra Permana Soediro. IVOOX.ID/doc. Kadin

IVOOX.id – Anggota Badan Hubungan Legislatif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Dede Indra Permana Soediro menyoroti pentingnya regulasi perdagangan karbon kredit di bursa karbon internasional. Menurut Dede, Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon kredit yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Negara-negara maju telah menerapkan mekanisme perdagangan karbon kredit dengan memberikan insentif berbasis pasar bagi pihak yang berhasil menurunkan emisi karbon. Pada tahun 2023, nilai perdagangan karbon di bursa karbon dunia mencapai 480 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.000 triliun.

"Indonesia mempunyai hutan tropis ketiga terbesar di dunia dengan luas area 125,9 juta hektare yang mampu menyerap 25 miliar ton emisi karbon. Apabila Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat memanfaatkan potensi perdagangan karbon kredit, maka bisa dibayangkan berapa besar pemasukan negara melalui pajak dan PNBP," ujar Dede dalam keterangan resmi yang diterima IVOOX Minggu (21/7/2024).

Dede Indra Permana, yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI, menambahkan bahwa potensi pasar internasional untuk perdagangan karbon kredit sangat besar. Namun, regulasi di Indonesia belum memungkinkan perdagangan karbon kredit di pasar internasional.

"Potensi karbon kredit kita terlalu besar untuk hanya diperdagangkan dalam bursa karbon dalam negeri. Alangkah baiknya kita mempunyai payung hukum yang lebih kuat terkait perdagangan karbon kredit di perdagangan internasional," kata Dede.

Menurutnya, dengan adanya regulasi yang memungkinkan perdagangan karbon kredit internasional, Indonesia tidak akan tertinggal dari negara-negara maju yang telah lebih dulu memasuki perdagangan ini. Hal ini juga akan memberikan nilai tambah bagi pemerintah, menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan yang sedang berkembang.

"Indonesia harus menjadi negara maju dengan berbagai terobosan yang ada," ujar Dede.

0 comments

    Leave a Reply