Jokowi Sampaikan Empat Kali Permohonan Maaf pada Sidang Tahunan MPR

IVOOX.id – Presiden Joko Widodo menyampaikan empat kali permohonan maaf dalam penyampaian kinerja kementerian/lembaga pada Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Sebelum mengakhiri pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan suara nurani terdalam kepada tamu undangan, serta seluruh rakyat Indonesia.
"Saya dan Prof. K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," kata Presiden Jokowi seperti dalam tayangan langsung melalui akun YouTube DPR RI yang disaksikan di Jakarta, Jumat (16/8/2024), dikutip dari Antara.
Dalam pidatonya itu, Jokowi terlihat mengernyitkan dahi, seraya mengepalkan kedua tangannya.
Ia juga terlihat menganggukkan kepalanya sedikit, sebagai tanda permohonan maaf kepada para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan.
"Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Jokowi.
Ia menyadari bahwa hasil yang dicapai oleh pemerintah pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, sesuai harapan dan keinginan rakyat.
Namun, Jokowi meyakini bahwa dengan persatuan dan kerja sama, serta keberlanjutan yang terjaga, Indonesia dapat mampu melompat dan menggapai cita- cita Indonesia Emas 2045.
Dalam pidatonya tersebut, Jokowi juga mengatakan Indonesia patut bersyukur karena memiliki Government Technology (GovTech) Indonesia yang bernama INA Digital.
"Di sektor teknologi dan digitalisasi, kita juga patut bersyukur. Untuk pertama kalinya, kita memiliki INA Digital," ucapnya.
Jokowi mengatakan INA Digital merupakan sebuah digitalisasi layanan pemerintah yang terintegrasi untuk mempercepat dan mempermudah layanan bagi masyarakat.
Selain itu, ia juga menyinggung cakupan elektrifikasi yang terus diperluas hingga mencapai 99 persen di tahun 2024. Demikian juga, kata dia, dengan cakupan internet yang terus ditingkatkan hingga mencapai 79 persen di tahun 2024.
"Cakupan ini akan menjadi ekosistem yang baik untuk mendorong digitalisasi UMKM dan pengembangan start up Indonesia sehingga akan melahirkan semakin banyak entrepreneur muda berkualitas di negeri ini," ujarnya.
Jokowi mengatakan dukungan produk dalam negeri juga diberikan perhatian khusus dengan memprioritaskan belanja APBN, APBD, dan BUMN untuk produk-produk dalam negeri.
"Dukungan tersebut karena kita ingin apa yang berasal dari rakyat dapat kembali ke rakyat dan bermanfaat maksimal untuk rakyat," ujarnya.
Dalam pidato tersebut ia juga mengucapkan rasa syukur karena ekonomi Indonesia tetap tumbuh dan terjaga di atas 5 persen karena mampu pulih lebih cepat setelah menghadapi pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan situasi geopolitik yang memanas.
"Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5 persen," katanya.
Jokowi menyampaikan bahwa di saat banyak negara di dunia tidak mampu menumbuhkan perekonomiannya, bahkan mengalami perlambatan, Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil di atas 5 persen.
Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6 persen dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20 persen.
Selain itu, inflasi juga terkendali di kisaran 2-3 persen, saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen.
Angka kemiskinan ekstrem, juga mampu diturunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024.
Kasus anak tengkes atau stunting juga menurun dari sebelumnya 37,2 persen, menjadi 21,5 persen pada 2023.
"Dan tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024," katanya.
Jokowi juga memaparkan sejumlah bantuan perlindungan dari pemerintah untuk masyarakat ekonomi bawah, seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, hingga Program Keluarga Harapan, dalam 10 tahun kepemimpinannya.
"Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat," katanya.
Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp 361 triliun dari APBN untuk Program Kartu Indonesia Sehat selama sepuluh tahun pemerintahannya.
Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga menganggarkan Rp 113 triliun untuk Program Kartu Indonesia Pintar selama sepuluh tahun ini untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai dari SD sampai SMA/SMK di seluruh Indonesia.
Jokowi juga merinci anggaran untuk Program Keluarga Harapan selama 10 tahun ini sebesar Rp225 triliun untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.
Kemudian, anggaran sebesar Rp60,3 triliun untuk program Pra Kerja selama 5 tahun ini telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian sebanyak 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun Sidang Tahunan 2024 digelar dengan tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju" yang terdiri dari Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dan Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025.

0 comments