Jika Berlabuh ke OJK, Sigit Pramono Percepat Konsolidasi Bank BUMN | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Jika Berlabuh ke OJK, Sigit Pramono Percepat Konsolidasi Bank BUMN

OJK Harap Ada PP Atur Soal Asuransi Mutual

iVOOXid, Jakarta - Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Sigit Pramono menyatakan, dirinya akan membantu untuk mempercepat proses konsolidasi perbankan BUMN. Hal ini menjadi salah satu prioritas program Sigit Pramono jika terpilih atau lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Menurut Sigit, dengan kondisi pasar Indonesia saat ini ditambah dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia membutuhkan satu bank yang memiliki kemampuan untuk bersaing di ranah regional.

"Di mana saat ini, perbankan nasional terbesar hanya mampu menduduki peringkat 10 dan 11 di Asean," terang Sigit di Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Sigit memandang, dari negara-negara Asean, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand justru menjadi negara yang perbankannya memiliki peringkat 10 besar di Asean. Sedangkan Indonesia sendiri diwakili oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Mandiri di peringkat 10 dan 11 di negara-negara Asean.

"Padahal kita ingin bangun infrastruktur yang butuh kredit perbankan yang besar. Alhasil banyak infrastruktur yang dibiayai bank asing. Tantangannya adalah perbesar bank kita dengan konsolidasi perbankan," kata Sigit.

Maka dari itu, kata dia, jika dirinya terpilih menjadi pimpinan OJK, Sigit mengaku siap berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan berbagai instansi terkait lainnya dalam mempercepat pembentukan holding BUMN perbankan.

Bahkan dia mengusulkan konsolidasi perbankan jika dimungkinkan tidak melalui konsep holding, melainkan dengan konsep merger. ‎"Saya pribadi, saya lebih memilih langsung merger darpipada holding," ucap dia.

Jika hal itu tidak dimungkinkan, Sigit mengusulkan untuk menyatukan lini bisnis yang selama ini dilakukan di masing-masing perbankan. Contohnya, selama ini bank-bank BUMN menggarap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, akan lebih efisien jika sektor itu digabung ke BRI yang selama ini fokus pada UMKM.[ava]

0 comments

    Leave a Reply