Jerusalem Berubah Jadi Barak Militer Menjelang Pemindahan Kedubes AS

IVOOX.id, Jerusalem - Tentara pendudukan Israel mengubah Jerusalem menjadi barak militer menjelang relokasi kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalem pada Senin (14/5).
Kepolisian dan unit intelijen Israel, ditambah agen intelijen AS, memperlihatkan kekuatan, mengantisipasi pecahnya demonstrasi saat peresmian pembukaan kedutaan yang kontroversial tersebut.
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump menulikan telinganya dengan memutuskan pengakuan Jerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besar ke kota yang direbut Israel pada perang 1967 namun tak pernah diakui internasional sebagai wilayah Israel tersebut.
Saat peresmian, Trump akan berpidato lewat video, namun Dubes AS untuk Israel, David Friedman, tak merespons pernyataan apakah pidato itu live atau rekaman.
Petinggi AS yang hadir pada saat peresmian adalah Deputi Menlu John Sullivan, pembantu senior Gedung Putih sekaligus menantu Trump yang keturunan Yahudi, Jared Kushner, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, dan sejumlah senator.
Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya, kepada aawsat.com, Sabtu (12/5), tetap bersikeras AS berupaya menciptakan perdamaian Israel-Palestina, namun berdasarkan realitas, bukan fantasi. "Kami yakin, keputusan pengakuan ini (Jerusalem) akan menciptakan stabilitas, bukan sebaliknya," kata dia.
Pernyataan itu bertolak belakang dengan kenyataan, bahwa sejak Trump mengumumkan pengakuan kedaulatan Israel terhadap Jerusalem, lebih 40 warga Palestina terbunuh di Gaza dan ratusan lain terluka oleh peluru Israel saat berdemonstrasi dalam sebulan terakhir.
Protes terjadi ketika Palestina mengingatkan lagi hak mereka yang terusir sejak 1948, ketika Israel setapak demi setapak mencaplok wilayah Palestina. Dan, protes akan mencapai puncaknya pada Selasa (15/5) ketika Palestina memperingati hari Nakba, hari ketika mereka terusir dari tanah mereka.

0 comments