Jemaah Haji dan Umrah Indonesia Tidak Diwajibkan Disuntik Booster | IVoox Indonesia

August 27, 2025

Jemaah Haji dan Umrah Indonesia Tidak Diwajibkan Disuntik Booster

yaqut
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/kemenag.go.id

IVOOX.id, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan calon jamaah haji dan umrah Indonesia tidak lagi diwajibkan untuk melakukan suntikan booster atau dosi ketiga vaksin Covid-19.

Hal itu diungkapkan Taqut setelah melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk membahas sejumlah persoalan, termasuk jamaah haji dan umrah Indonesia.

Menurutnya calon jamaah haji yang menggunakan vaksin Sinovac kini tidak lagi diwajibkan menggunakan booster. Namun mereka tetap harus menjalani karantina selama lima hari sesampainya di Tanah Suci.

"Tidak lagi ada persyaratan booster, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan menjalani karantina institusional selama lima hari. Ini harus dipatuhi dan menjadi perhatian bersama,”ucap Menag demikian dikutip dalam laman resmi Kemenag, Minggu,(28/11).

Selain itu, otoritas penerbangan Arab Saudi, General Authority of Civil Aviation (GACA), telah memperbarui aturan penerbangan internasionalnya pada 25 November 2021. Dimana terhitung 1 Desember 2021, penerbangan dari Indonesia dapat langsung menuju ke Arab Saudi. "Alhamdulillah, jelang kepulangan kunjungan kerja dari Arab Saudi, saya mendapat informasi resmi bahwa mulai pukul satu dini hari, pada Rabu 1 Desember 2021, warga Indonesia sudah diperbolehkan masuk ke Arab Saudi tanpa perlu melalui negara ke-3 selama 14 hari,”ucapnya.

Selain Indonesia, kata Menag, ada lima negara lain yang juga sudah mendapat izin masuk Saudi, yaitu: Pakistan, Brazil, India, Vietnam, dan Mesir.

Larangan terbang atau suspend diberlakukan oleh Arab Saudi terhadap Indonesia dan sejumlah negara lainnya sejak Februari 2021. Ketentuan ini sempat diperbarui pada akhir Agustus 2021. Penerbangan dari Indonesia diperbolehkan langsung ke Saudi, tetapi hanya dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki izin tinggal di Arab Saudi, baik mukimin atau ekspatriat.

“Semoga ini juga akan menjadi kabar baik buat jamaah umrah Indonesia yang sudah tertunda keberangkatannya sejak Februari 2021. Semoga jemaah Indonesia bisa segera mengobati kerinduannya untuk ke Tanah Suci. Namun, harus disiplin protokol kesehatan sesuai ketentuan Arab Saudi,"ujar dia.

Yaqut juga turut mengapresiasi respons cepat dari otoritas Arab Saudi atas sejumlah pembahasan yang dilakukannya beberapa hal ini di Jeddah dan Makkah, baik dengan Menteri Urusan Agama Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Syekh Abdullatif bin Abdulaziz, Gubernur Makkah Khalid bin Faisal Al Saud, maupun Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi H.E Tawfiq F. Al-Rabiah.

"Dalam tiap kesempatan, saya sampaikan kepada mereka tentang kesiapan Indonesia dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Bersama tim Kemenag sudah saya minta untuk menyusun skenario dan teknis penyelenggaraan yang akan dibahas bersama dengan Wakil Menteri Urusan Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia Abdulfatah Suliman Hashat bersama jajarannya,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply