Jelang Uji Coba LRT, Dishub Bekasi Masih Benahi Moda Transportasi Terintegrasi

IVOOX.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mengintensifkan serangkaian pengujian Light Rail Transit (LRT) atau Lintas Rel Terpadu Jabodebek, baik dari sisi kesiapan sarana, prasarana maupun sumber daya manusia (SDM).
Terkait hal ini, Dinas Perhubungan Kota Bekasi masih bebenah menyiapkan moda transportasi umum agar bisa terintegrasi dengan LRT.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Ikhwanudin Rahmat, saat ini pihaknya masih melakukan pembenahan untuk integrasi angkutan umum tersebut.
"Memang integrasi itu antara penumpang LRT terlayani secara waktu, tapi dari rumah ke LRT naik apa? Itu yang masih kita evaluasi. Seperti Transpatriot (selaku moda transportasi umum di Kota Bekasi) akan dimaksimalkan dan angkot-angkot. Itu akan jadi evaluasi," ucap Ikhwanudin saat dikonfirmasi IVOOX.id, Rabu (12/7/2023).
Ia menyatakan hingga kini baru ada satu Stasiun LRT yang rute integrasinya sudah diselesaikan yakni Stasiun LRT Jatimulya.
"Untuk (Stasiun) Jatimulya kita sudah clear untuk integrasinya dengan Bus Transpatriot sudah ada," katanya.
Sisanya, kata dia, masih dalam tahap pembenahan karena masih ada beberapa rute yang perlu dievaluasi, termasuk angkutan kota yang ada di Kota Bekasi.
"Belum 100 persen, masih kami maksimalkan Trans Patriot-nya," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari Antara, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyatakan pengujian LRT yang akan dilakukan terkait SDM, seperti train attendant, penyelia, pengawas stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana. Kemudian, pengujian prasarana, di antaranya stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain. Lalu, pengujian sarana, yaitu rangkaian kereta api.
Setelah dilakukan serangkaian pengujian tersebut, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan mengeluarkan sertifikat hasil pengujian. Selanjutnya, akan dikeluarkan izin operasi oleh Menteri Perhubungan.
Adita mengatakan progres kesiapan baik dari sisi sarana, prasarana, dan SDM rata-rata sudah mencapai sekitar 97 persen.
"Pengujian akan terus kami lakukan bersama dengan pihak operator. Jika masih ditemukan adanya kekurangan, tentunya harus segera dilakukan perbaikan dan penyempurnaan," ujarnya pula.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau Grade of Automation (GoA) Level 3. Dengan teknologi itu, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.
LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 60 persen, termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT INKA.

0 comments