Jelang Tahun Baru, Polri Diminta Awasi Jalur Laut

IVOOX.id, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengapresiasi aparat Polri atas penggagalan penyelundupan sabu-sabu sekitar 75 kilogram.
Namun, aparat penegak hukum diminta untuk memperketat pengamanan jalur laut sebagai pencegahan penyelundupan narkoba jelang pergantian tahun 2018.
"Saya mengapresiasi kesigapan Polri yakni Polres Jakarta Barat dan Bareksrim yang mengagalkan penyelundupan narkoba jelang perayaan pergantian tahun," kata Sahroni, Selasa (27/11/2018).
Menurut dia, kesigapan Polri terhadap penggagalan penyelundupan narkoba menandakan Indonesia masih sebagai pangsa besar. Bahkan, para pelaku penyelundup dan bandar ingin memanfaatkan momentum pergantian tahun baru untuk menyebarkan narkoba.
"Ini membuktikan bagaimana pengamanan Polri terus melakukan pengawasan terhadap gempuran penyelundupan narkoba, khususnya jelang pergantian tahun," ujarnya.
Oleh karena itu, Sahroni mengingatkan Polri untuk lebih memperketat pengawasan dan pengamanan di jalur-jalur laut mengingat Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Sebab, selama ini banyak memiliki jalur tikus dan lemah dari pengawasan.
"Pengungkapan kasus ini membuktikan bagaimana pentingnya pengawasan di jalur laut. Ini harus menjadi fokus bersama bagaimana pengawasan di perairan harus diperkuat," jelasnya.
Bahkan, Sahroni sangat mendukung peran sinergitas Polri dan TNI maupun instansi pemerintah lainnya dalam memperketat pengawasan dan pengamanan di jalur-jalur laut secara maksimal.
"Sinergitas harus dilakukan secara maksimal. Misal, di wilayah perairan Polri bisa kerja sama dengan TNI untuk pengawasan jalur tikus. Bakamla juga harus berfungsi maksimal dengan mensinergikan berbagai instansi di dalamnya seperti Polri, TNI, Bea Cukai dan lainnya," tandasnya.
Untuk diketahui, pada Maret 2018 lalu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Eko Daniyanto mengungkapkan, Indonesia memiliki 28 ribu pelabuhan tikus. Khusus di Kepulauan riau saja disebutkannya terdapat 28 pelabuhan tikus. Banyaknya pelabuhan tikus diakui Eko menjadi kendala tersendiri dalam pengawasan, terlebih sekitar 65 persen penyelundupan narkoba lewat laut.
Polres Jakarta Barat kemarin merilis penggagalan penyelundupan 44 kg sabu dan 20 ribu butir ekstasi di Pelabuhan Rakyat, Cilegon, Banten. Kasat Narkoba Polres Jakbar, AKBP Erick Frendriz mengemukakan barang haram tersebut sengaja diselundupkan untuk malam pergantian Tahun Baru 2019 nanti.
Lima orang ditangkap petugas yakni APP (30, HA (41), LS (36), DW (38), PR (34). Kelima pelaku ini punya peran berbeda yakni kurir, kapten kapal, dan pengemas paket sabu. Para pelaku kata Erick dengan jaringan lapas yang terafiliasi dengan jaringan internasional China dan Taiwan. Pengiriman narkoba biasa dilakukan sindikat ini lewat Batam atau Medan yang selanjutnya dikirim via jalur darat ke Pulau Jawa.
Sementara Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan 31,6 kilogram sabu milik sindikat Malaysia yang disembunyikan dalam truk boks pengangkut barang di kawasan Cilegon, Banten.
Dari keterangan para tersangka, sabu yang disembunyikan di celah kardus mi instan tersebut dibawa masuk ke Indonesia lewat jalur laut, dengan menggunakan kapal kecil. Sabu didrop di Pekan Baru dan rencananya akan dibawa ke Jakarta.
Para pelaku dari jaringan dua sindikat narkoba ini mengaku sabu yang mereka selundupkan akan diedarkan saat pergantian tahun baru.

0 comments