Jelang Pemilu, Kemenkominfo makin Gencar Lawan Hoaks

IVOOX.id, Jakarta -- Kementrian Komunikasi dan Informatika bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan semakin gencar mengonter hoaks politik jelang pemilu yang semakin dekat. Ketiga lembaga bakal rutin merilis laporan mengenai hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2019.
Menkominfo Rudiantara mengatakan penyebaran berita bohong atau informasi tidak dapat dipertanggungjawabkan kini makin masif di dunia digital.
"Jadi Kemenkominfo makin proaktif, sebab setiap hari sudah mengeluarkan laporan hoaks berkaitan dengan Pemilu. Komunikasinya dari berbagai medium," ujar Menteri Rudiantara dalam acara Memorandum of Action (MoA) 'Upaya Bersama Memerangi Konten Negatif dan Informasi Hoaks Jelang Pemilu 2019' di Jakarta, Kamis (31/1).
Kesepakatan itu ditandatangani Menkominfo bersama Ketua KPU Arif Budiman dan Ketua Bawaslu Abhan. Melalui kesepakatan itu, Menteri Rudiantara mengungkapkan, kementerian akan bekerja lebih keras memverifikasi dan mengumumkan klarifikasi meluruskan hoaks politik yang beredar di masyarakat.
"Termasuk laporan konten hoaks yang diterima Kemenkominfo terkait menjelang Pemilu 2019. Tujuannya agar bisa menangkal konten hoaks dan meluruskan informasi Pemilu 2019," tandas Rudiantara.
Mendekati momentum Pemilu pada April mendatang, Kemenkominfo juga akan mengumumkan klarifikasi atas hoaks melalui grup-grup di layanan aplikasi pesan singkat. Dengan begitu, diharapkan setiap kelompok masyarakat dapat membantu memviralkan konter terhadap hoaks sehingga menimbulkan kepedulian bersama.
"Kemenkominfo mendukung Bawaslu serta KPU mensosialisasikan mengajak semua masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya 17 April 2019. Banyak hal yang harus kita lakukan, terutama dalam konteks sekarang (melawan) penyebaran hoaks," ucap Menteri Rudiantara.
Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, rata-rata setiap tahunnya penyebaran hoaks di Tanah Air mencapai 800 ribu. Kemenkominfo melakukan pendataan dan telah memblokir sekitar 6.000 website penyebar hoaks. (Adhi Teguh)

0 comments