Jejak Tangan Obi di Dinding Dunia
Jejak Tangan Obi di Dinding Dunia
IVOOX.id - Di balik aksi menegangkan para atlet panjat tebing dunia dalam ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2025 di Bali, ada tim kecil yang bekerja dalam sunyi dan tanpa sorotan. Tanpa hingar bingar, pekerjaan yang mereka lakukan berperan krusial dalam menyukseskan ajang panjat diding tingkat dunia itu. Mereka adalah para pembuat jalur atau route setter yang bertugas untuk merancang jalur-jalur panjat yang menguji adrenalin dan ketangkasan para atlet panjat tebing terbaik dunia.
Tim ini terdiri 11 orang, sebanyak delapan orang dari Indonesia yaitu Rindi Sufriyanto, Siti Robiah Adawiyah, Danes Devrian Sandehang, Muhamad Marsudin, Sholikhin, Abudzar Yulianto, Andi Saputro, Amri dan tiga route setter dari IFSC Matthias Woitzuck Austria, Romain Cabessut Francis dan Mazida China.
Di antara mereka, hanya ada satu wanita yaitu Siti Robiah Adawiyah, yang lebih akrab di sapa Obi, pemegang sertifikat route setter CI Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Ia bukan hanya satu-satunya wanita di tim tersebut, tapi juga satu dari sedikit wanita di dunia yang terlibat langsung dalam pembuatan jalur pada level kompetisi internasional.
Bekerja sejak subuh hingga malam Obi bersama tim merancang, memanjat, menguji dan menyusun maccros, volume dan chip jalur di dinding kompetisi dengan teliti. Setiap pegangan dan pijakan ditata dengan pertimbangan teknik, estetika, serta keadilan bagi semua peserta baik pria maupun wanita.
Obi bukan nama baru dalam dunia panjat tebing Indonesia. Namun, keterlibatannya sebagai satu-satunya wanita dalam tim pembuat jalur di kejuaraan dunia ini adalah sebuah langkah penting, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk representasi wanita Indonesia dalam dunia panjat yang masih sangat didominasi laki-laki.
Perhelatan akbar IFSC World Cup 2025 seri ketiga tersebut diikuti sebanyak 221 atlet dari 32 negara dengan Indonesia mengirimkan sebanyak 31 atlet yang terdiri dari 10 atlet yang berlaga pada disiplin speed putra, sembilan atlet speed putri serta masing-masing enam atlet lead putra dan putri. Kejuaraan dunia itu berlangsung di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 2-4 Mei 2025.
Foto dan teks: Bayu Pratama S
Editor: Akbar Nugroho Gumay

0 comments