Jalin CX Summit 2025 Soroti Keamanan Siber sebagai Fondasi Masa Depan Sistem Pembayaran Indonesia | IVoox Indonesia

August 29, 2025

Jalin CX Summit 2025 Soroti Keamanan Siber sebagai Fondasi Masa Depan Sistem Pembayaran Indonesia

Jalin CX Summit 2025 Soroti Masa Depan Sistem Pembayaran Nasional Bukan Sekadar
Jalin CX Summit 2025 Soroti Masa Depan Sistem Pembayaran Nasional Bukan Sekadar Cepat, Tapi Aman dan Saling Terhubung. IVOOX.ID/dox AFTECH

IVOOX.id – Masa depan sistem pembayaran Indonesia tidak lagi hanya bergantung pada kecepatan dan efisiensi transaksi. Lonjakan ancaman siber, maraknya pencurian data, dan semakin kompleksnya modus fraud menuntut industri menempatkan keamanan pertukaran data, ketersediaan infrastruktur berbagi, serta kolaborasi lintas sektor sebagai prioritas utama.

Isu ini menjadi fokus pembahasan dalam Jalin CX Summit 2025, forum tahunan yang digelar PT Jalin Pembayaran Nusantara (JALIN), bagian dari Holding BUMN Danareksa, di Yogyakarta. Mengusung tema Building Collective Readiness Against Evolving Fraud Threats in Financial Industry, forum ini menghadirkan perwakilan regulator, lembaga keamanan siber, asosiasi fintech, perbankan, dan penyedia teknologi global untuk membahas arah baru ekosistem pembayaran nasional di tengah percepatan digitalisasi layanan keuangan.

Data global menunjukkan ancaman serius: Cybersecurity Ventures memproyeksikan kerugian akibat kejahatan siber akan menembus USD 10,5 triliun pada 2025. Di Indonesia, BSSN mencatat lebih dari 330 juta anomali siber sepanjang 2024, sementara laporan IBM Cost of a Data Breach 2024 mencatat rata-rata kerugian kebocoran data di Asia Tenggara mencapai USD 3,2 juta per insiden, dengan sektor keuangan sebagai salah satu target utama.

Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Farida Peranginangin, menyampaikan optimisme bahwa regulasi BI bukan hanya mengatur, tetapi juga menjadi katalis inovasi digital. “Infrastruktur pembayaran yang aman dan interoperabel adalah prasyarat utama untuk membangun kepercayaan publik. Tanpa kepercayaan, inovasi tak akan punya ruang tumbuh,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Senin (11/8/2025).

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas, menegaskan bahwa ancaman terhadap sektor keuangan terus berevolusi, termasuk serangan berbasis kecerdasan buatan. “Kita tidak bisa menangani ini secara parsial. Butuh kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas,” katanya.

Wakil Sekjen II AFTECH, Saat Prihartono, mengingatkan bahwa keamanan adalah pondasi agar inovasi digital berkelanjutan. Sementara itu, Country Director BPC, Djoni Tany, menilai keamanan justru menjadi katalis inovasi.

Menutup diskusi, Direktur JALIN, Eko Dedi Rukminto, menekankan bahwa kepercayaan publik adalah kunci ketahanan ekosistem digital. “Ini bukan hanya isu industri, tetapi kepentingan nasional,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply