Jack Ma Sebut Bisnis Kecil Akan Kuasai Dunia Hanya dengan Ponsel Genggam

IVOOX.id, Jakarta - Saat ini kondisi perekonomian imbas terkena pandemi tengah mengalami keterpurukan.
Namun, berbagai prediksi kebangkitan ekonomi bermunculan salah satunya seperti yang dikatakan miliarder Jack Ma belakangan ini.
Jack Ma mengatakan bahwa globalisasi di masa mendatang bukan lagi dipimpin oleh negara maju, namun oleh negara berkembang dan usaha kecil.
Oleh karena itu para pengusaha khususnya di Tiongkok harus mempersiapkan diri untuk dunia digitalisasi secara global.
Dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Jumat 2 Oktober 2020 Ma mengungkap bahwa saat ini membangun bisnis digital sangatlah mudah. Cukup dengan ponsel yang mereka genggam.
"Globalisasi dipimpin oleh negara maju dan perusahaan besar di masa lalu, tetapi akan dipimpin oleh negara berkembang dan usaha kecil di masa depan," ujar Ma dalam China Green Companies Summit, sebuah acara yang diselenggarakan oleh China Entrepreneur Club.
"Siapapun yang memiliki telepon seluler dapat menjalankan bisnis yang mengglobal… dalam tiga dekade terakhir, 6.000 atau lebih bisnis besar mendikte globalisasi, tetapi masa depan akan ditentukan oleh 60 juta bisnis kecil yang mengglobal. Digitalisasi pasti akan mengubah semua industri." ujar Ma lagi.
Ma mengungkap bahwa bisnis Tiongkok harus memperhatikan permintaan 1,4 miliar konsumen Tiongkok, terutama yang berada di kota-kota kecil.
Menurut pria 56 tahun ini, Amerika Serikat hanya memiliki 12 kota dengan populasi di atas satu juta pada 2014 lalu, sementara Tiongkok memiliki 167 kota sehingga kota-kota di Tiongkok memiliki potensi bisnis yang besar.
"Karena 300 juta konsumen Amerika telah mendorong putaran terakhir globalisasi, putaran baru akan didorong oleh 1,4 miliar konsumen Tiongkok," tambahnya.
Pada artikel "Jack Ma Prediksi Bisnis Kecil Bakal Segera Kuasa Dunia", pendiri Alibaba ini memprediksi, Tiongkok akan menjadi negara dengan konsumen terbesar setelah sebelumnya menjadi negara penjual.
"Apa yang ingin kami menangkan saat keluar bukan hanya untung, tetapi juga rasa hormat; apa yang ingin kami tunjukkan bahwa Tiongkok bukanlah negara yang kuat, tetapi negara yang baik dan indah, dan kami tidak mengekspor kapasitas yang berlebihan tetapi menciptakan nilai baru dan berbeda." tandas Ma.
Meski telah mundur dari ketua Alibaba tahun lalu, namun Ma masih dianggap sebagai pemimpin dalam komunitas bisnis Tiongkok. Pidato dan nasihatnya akan selalu didengar.
Ma mengatakan pesaing paling berbahaya untuk bisnis yang sudah mapan bukanlah mereka yang sudah ada dalam satu atau dua dekade terakhir, tetapi mereka yang belum pernah didengar.
Ma juga mendesak perusahaan Tiongkok untuk bergerak cepat meningkatkan bisnisnya dengan teknologi digital.
"Dekade mendatang akan menjadi kesempatan terakhir bagi industri tradisional untuk merangkul digitalisasi," ujarnya.
Ia menambahkan nasihat-nasihat seperti ini sudah ia katakan sejak 20 tahun lalu, namun sayang hanya sedikit orang yang menanggapi nasihatnya dengan serius.
"Baru setelah munculnya Taobao, Tmall, Alibaba, Baidu dan Tencent, orang-orang mulai berteriak 'serigala datang'. Nyatanya, serigala sudah lama ada di sana." tutupnya.

0 comments