Isu Sara Dinilai Tidak Laku di Pemilihan Serentak 2020

IVOOX.id, Jakarta - Isu tentang Suku, Agama, Ras dan Antar Etnis (SARA) biasanya kerap mewarnai gelaran politik baik Pemilu maupun Pemilihan. Namun isu yang berpotensi memecah belah bangsa ini dinilai tidak lagi marak pada Pemilihan Serentak 2020.
Isu mengenai kesehatan pemilih dan protokol kesehatan lebih mendominasi dalam tiap tahapan Pemilihan di masa pandemi tahun ini.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar. Menurutnya isu yang lebih memikat publik adalah strategi para calon kepala daerah untuk menanggulangi krisis akibat pandemi Covid-19, ketimbang isu yang terkait SARA.
“Karena rakyat sekarang punya musuh bersama, yaitu pandemi Covid-19. Jadi terlihat sepanjang tahapan Pemilihan kemarin, isu SARA tidak ada yang menonjol ke permukaan,” ujar Bahtiar.
BACA JUGA: Pemilihan Serentak 2020 Usai, Saatnya Membangun Daerah
Tren penurunan isu SARA dalam agenda politik nasional dikatakan Bahtiar sebagai sebuah kemajuan dalam demokrasi Indonesia. Masih segar diingatan publik isu SARA begitu dikapitalisasi oleh sekelompok orang saat Pemilihan Serentak 2017 dan Pemilu 2019. Saat itu masyarakat bahkan terpolarisasi serta menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan ruang digital publik dipastikan sehat dari hoaks, termasuk isu SARA sepanjang gelaran Pemilihan Serentak 2020. Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengklaim keberhasilan pihaknya mengendalikan ruang digital dan konten-konten negative sepanjang tahapan Pemilihan Serentak 2020.
BACA JUGA: Pemilihan Serentak 2020 Berlangsung Damai, Sengketa Hasil Diselesaikan di Mahkamah Konstitusi
Kalaupun ada jumlahnya sedikit sekali (konten negatif). Isu SARA yang dulu begitu luar biasa dibombardir mengisi ruang publik, kali ini sangat sedikit dan hampir tidak terjadi di ruang digital kita," kata Menkominfo Johhny beberapa waktu lalu.

0 comments