Isu Perang Dagang Berlarut, Wall Street Susut

IVOOX.id, New York - Indeks di Wall Street turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran investor yang semakin dalam atas perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China membebani pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 237,92 poin atau 0,93 persen, menjadi ditutup di 25.347,77 poin. Indeks S&P 500 melemah 23,67 poin atau 0,84 persen, menjadi berakhir di 2.802,39 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 29,66 poin atau 0,39 persen, menjadi ditutup di 7.607,35 poin.
Perusahaan-perusahaan AS yang dipandang sebagai penentu arah perdagangan menderita kerugian besar pada Selasa (28/5/2019), di tengah melemahnya sentimen investor. Di antara yang berkinerja terburuk, saham Micron Technology jatuh lebih dari 3,1 persen.
Saham Beyond Meat naik hampir 8,0 persen, setelah produsen pengganti daging nabati AS itu mengumumkan kesepakatan untuk mulai membuat produknya di pabrik produksi pertamanya di Eropa tahun depan.
"Tanggapan konsumen di Eropa sangat positif, dan kami berharap dapat melayani pelanggan lebih baik dengan produk-produk yang diproduksi secara lokal," kata kepala eksekutif Beyond Meat, Seth Goldman.
Saham Southwest Airlines kehilangan hampir 2,2 persen, setelah bank investasi independen Evercore menurunkan peringkat saham perusahaan menjadi in-line dari outperform, menyusul larangan terbang jet Boeing 737 MAX.
Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 utama diperdagangkan lebih rendah jelang bel penutupan, dengan sektor bahan pokok konsumen turun sekitar 1,8 persen.
Di sisi ekonomi, indeks kepercayaan konsumen AS naik tajam menjadi 134,1 pada Mei dari 129,2 pada April, terutama didorong oleh kenaikan lapangan kerja, ungkap lembaga riset independen The Conference Board dalam laporannya pada Selasa (28/5/2019).
"Kepercayaan konsumen membukukan kenaikan lagi pada Mei dan sekarang kembali ke level yang terlihat pada musim gugur lalu ketika Indeks berada di dekat level tertinggi 18 tahun," kata Lynn Franco, direktur senior Indikator Ekonomi pada kelompok riset bisnis yang berbasis di New York itu.
"Konsumen memperkirakan ekonomi akan terus tumbuh pada kecepatan yang solid dalam jangka pendek, dan meskipun penjualan ritel lemah pada April, tingkat kepercayaan yang tinggi ini menunjukkan tidak ada kemunduran signifikan dalam pengeluaran konsumen dalam beberapa bulan mendatang," kata Franco.
Saham-saham AS mencatat kerugian mingguan pekan lalu, karena investor semakin khawatir tentang perselisihan perdagangan global yang berkelanjutan sambil mencerna risalah pertemuan terbaru dari Federal Reserve AS.
Dalam pekan yang berakhir 24 Mei, indeks Dow turun 0,69 persen, indeks S&P 500 turun 1,17 persen dan Nasdaq mundur 2,29 persen.(Antara)

0 comments