Israel Tetap Serang Basis Iran di Suriah, tapi Koordonasi dengan Rusia

IVOOX.id, Jakarta - Israel tetap akan menyerang kekuatan Iran di Suriah meskipun pesawat Rusia tertembak jatuh di Laut Mediterania akibat ulah pilot jet tempurnya pekan lalu.
Rudal S-200 Suriah yang seharusnya menyasar empat jet tempur F-16 Israel mengenai pesawat intai Rusia Ilyushin Il-20. Para ahli militer Rusia menyebut pilot Israel berencana menjadikan pesawat berbadan besar itu sebagai tameng. Seperti diketahui, Rusia, Suriah, dan Iran, merupakan sekutu dekat.
Menjelang keberangkatannya ke acara Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan terus menyerang kubu pertahanan Iran.
"Kami akan terus bertindak untuk mencegah kubu militer Iran di Suriah serta melanjutkan koordinasi keamanan antara Pasukan Pertahanan Israel dan militer Rusia," kata Netanyahu, dikutip dari AFP, Selasa (25/9/2018).
Dia mengklaim, sejak tiga tahun terakhir Israel berhasil mencegah Iran memperkuat pertahanannya di Suriah serta pengiriman persenjataan ke Hizbullah di Lebanon.
"Kami melakukan ini dengan koordinasi keamanan yang maksimal dan sangat sukses bersama tentara Rusia," katanya lagi.
Netanyahu juga sependapat dengan usulan Presiden Rusia Vladimir Putin agar militer kedua negara segera bertemu untuk meningkatkan koordinasi.
Rusia dan Israel membentuk jalur komunikasi militer pada 2015 untuk menghindari bentrokan tidak disengaja di Suriah. Namun ada kekhawatiran karena di sisi lain Rusia juga sekutu dekat Iran. Israel khawatir Rusia berusaha membatasi pergerakan Israel di Suriah.
Terbaru, Rusia akan mengirim rudal pertahanan udara modern S-300 ke Suriah dalam dua pekan serta menngganggu sinyal satelit dan radar pesawat tempur yang akan menyerang dari Laut Mediterania. Rusia menegaskan langkah itu dilakukan untuk melindungi kepentingannya di Suriah pasca-jatuhnya pesawat Il-20.

0 comments