September 23, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Investor Asing Respon Positif Rapat Tambahan Dewan Gubernur BI

IVOOX,id, Jakarta - Sejumlah lembaga investasi asing menyambut baik langkah Bank Indonesia untuk menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan di luar rapat rutin bulanan, pada Rabu mendatang. Upaya tersebut dinilai positif untuk meredam gejolak rupiah.

Hingga siang tadi, mata uang rupiah bergerak menguat meninggalkan level Rp14.000 per dolar AS. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melaju 1,1 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun 20 basis poin menjadi 1,17 persen.

Sepuluh dari 17 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan dalam RDG tersebut, BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Selebihnya memprediksikan BI akan mempertahakan suku bunga acuan, namun akan memperluas langkah-langkah makro prudensial untuk mempertahankan stabilitas.

Tsutomu Somu, general manager transaksi aset pendapatan tetap SBI Securities Co, Tokyo berpendapat, bahwa langkah tersebut menunjukkan bahwa gubernur BI yang baru sedang memperlihatkan arah kebijakan yang jelas, sehinga meningkatkan sentimen positif terhadap aset-aset Indonesia.

Namun menurutnya, "meskipun komentar dan indikasi gubernur yang baru suportif, tren untuk apresiasi dolar kemungkinan akan tetap. Untuk jangka panjang, dolar kemungkinan akan tetap di jalur apresiasi, yang akan terus membebani mata uang emerging market," seperti dikutip Bloomberg (28/5).

Joey Cuyegkeng, ekonom senior di ING Groep NV di Manila, mengharapkan kenaikan suku bunga pada pertemuan hari Rabu ini. "Kenaikan, yang kedua dalam dua minggu, akan menstabilkan situasi lebih lanjut, sambil mengomunikasikan kepada pasar bahwa BI siap untuk melindungi target inflasi, ekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.

Ia berpendapat, kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin, masih bisa dilakukan BI, dengan mengacu pada bagian awal siklus pengetatan Juni-November 2013.

"Kondisi emerging market dalam seminggu terakhir telah stabil dengan tindakan yang menggembirakan di Argentina dan Turki. Kenaikan suku bunga Indonesia pada 17 Mei juga telah berhasil memulai stabilisasi di Indonesia," imbuhnya.

Menurut Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang Bank of SingaporaLtd., Singapura, langkah BI "cukup menentukan" untuk memastikan stabilitas di pasar keuangan.

"Apakah akan ada kenaikan suku bunga atau tidak, itu adalah pertanyaan yang terbuka, namun rapat tambahan itu menunjukkan, "komitmen bahwa mereka tetap waspada untuk menjaga rupiah tetap stabil," ujarnya.

Rupiah juga dapat memperoleh manfaat dari kondisi eksternal yang lebih baik, karena imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun telh turun ke bawah ambang 3 persen.

Christopher Wong, ahli strategi valuta asing senior Malayan Banking Bhd, Singapura menyebutkan, pertemuan kebijakan tak terjadwal RDG BI pada hari Rabu besok menunjukkan sikap "pro-aktif" dan dapat membantu menstabilkan sentimen pasar terhadap mata uang dan obligasi nasional.

"Aksi jual rupiah bisa memberikan peluang bagi investor untuk masuk pada tahap tertentu, tetapi pertanyaannya adalah kapan. Perubahan pendekatan di berbagai level bisa menjadi salah satu alternatif," ujarnya. Ia mengekspektasikan rupiah akan kembali ke sekitar Rp13.500 per dolar pada akhir tahun nanti.

0 comments

    Leave a Reply