Internet Wujudkan Balikpapan Jadi Kota Pintar
IVOOX.id, Balikpapan - Ekspedisi Bakti untuk Negeri wilayah Kalimantan kali ini menyambangi Balikpapan, Kalimantan Timur. Di kota yang menjadi pusat perekonomian terbesar se-Kalimantan ini, pemanfaatan jaringan internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut bahwa di kotanya sudah tidak ada lagi blankspot atau wilayah yang belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi.
“Di sini ada 13 provider, ada 400-an menara dipasang, kemudian semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah), rumah sakit, puskesmas, semunya sudah menggunakan kabel (optik). Ada 31 km kabel optik yang kita pasang bersama provider sehingga tidak ada lagi blankspot,” ujarnya.
Berdasarkan riset East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2020, Balikpapan menjadi kota dengan pemakaian teknologi terbesar se-Kalimantan Timur. Sebagai kota besar di mana jaringan internet bukan lagi suatu hambatan, Balikpapan masuk dalam daftar kota yang terpilih dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City.
Gagasan kota pintar (smart city) di Balikpapan tampak nyata di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Balikpapan. Untuk memperbaiki pelayanan publik dan efisiensi, sejak 2009 Dinas Dukcapil Kota Balikpapapan mengusung semangat go digital.
Warga Balikpapan yang ingin mengurus hal terkait kependudukan dan catatan sipil sudah tidak perlu lagi ke kantor Dukcapil karena semua pelayanan dapat dilakukan secara online. Mulai dari pengurusan segala jenis akta dan pelayanan terkait data kependudukan lainnya.
“Kita di Dukcapil Balikpapan dari awal punya visi-misi simpel: bagaimana bikin kantor ini sepi. Kita berpikir, kenapa bank bisa? Bank itu kan membuat ATM supaya kantor pusatnya tidak banyak orang. Bagaimana caranya, berarti semuanya harus by teknologi, semuanya harus online,” kata Kepala Dinas Dukcapil Kota Balikpapan Hasbullah Helmi.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi jaringan informasi dan telekomunikasi harus didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu, pembiasaan penggunaan teknologi jaringan internet harus ditanamkan sejak dini.
Hal itu misalnya diimplementasikan di Sekolah Nasional KPS Balikpapan. Menurut Kepala Sekolah Nasional KPS Balikpapan Sudiono, jauh sebelum adanya pandemi covid-19, penggunaan internet di sekolah ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya berkontribusi besar bagi pemerintahan daerah dan dunia pendidikan, jaringan internet juga berdampak positif bagi aktivitas perekonomian di Balikpapan. Tak terkecuali bagi pelaku UMKM di pasar-pasar rakyat.
Pada 2018, Kementerian Kominfo telah mencanangkan program Gerebek Pasar. Dalam hal ini, Kominfo mengerahkan ribuan relawan untuk memberikan edukasi dan membantu UMKM.
Salah satunya di Pasar Inpres Kebun Sayur. Di pasar yang menyediakan pernak-pernik dan cendera mata khas Kalimantan ini, beberapa pedagang sudah mulai memasarkan produknya secara online. Kamil misalnya, pedagang di Pasar Kebun Sayur ini biasa memasarkan produknya secara online, bahkan memalui vlog yang ia buat sendiri.
“Kontennya seputaran Pasar Inpres Kebun Sayur. Jadi lebih ke pernak-pernik apa aja sih yang diperjualbelikan di sini biar orang di luar sana tahu ternyata pasar ini menjual beraneka pernak-pernik atau jajanan khas Kalimantan,” katanya.
Selanjutnya, Tim Bakti untuk Negeri menelusuri pemanfaatan internet untuk pengelolaan destinasi wisata di Balikpapan. Salah satunya Pantai Manggar Segarasari yang merupakan objek wisata bahari unggulan di Balikpapan.
0 comments