Internet Bakti Mudahkan Pengamanan Batas Negara di Atambua | IVoox Indonesia

September 14, 2025

Internet Bakti Mudahkan Pengamanan Batas Negara di Atambua

IMG_20201019_224654

IVOOX.id, Belu - EKSPEDISI Bakti untuk Negeri ke Nusa Tenggara telah mencapai Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Program kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informartika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan Media Group News (Metro TV) di Atambua kali ini menggambarkan manfaat internet bagi pasukan pengaman perbatasan dan desa–desa sekitar.

Kabupaten Belu sendiri berbatasan langsung dengan Timor Leste. Di sini, internet berperan penting pada pertahanan negara.

Di Pos Lintas Batas ­Negara (PLBN) Motaain di Desa ­Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, misalnya. Ketersediaan teknologi dan jaringan internet menjadi syarat mutlak terciptanya koordinasi antarwarga, petugas PLBN, dan aparat TNI untuk kedaulatan masyarakat perbatasan Indonesia.

“Internet sangat bermanfaat bagi kami sebagai petugas di perbatasan untuk laporan setiap hari yang tentunya sangat tergantung dari jaringan internet. Kita juga ada grup WhatsApp yang setiap hari harus menyampaikan informasi-informasi terkini terkait kejadian-kejadian di sini,” kata Plt Administrator PLBN Motaain, Elbertus Klau, yang menyebut sejak 2017 sampai sekarang internet di sana selalu stabil.

Di sepanjang perbatasan Indonesia-Timor Leste berdiri beberapa pos penjagaan di bawah komando Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan atau Satgas Pamtas. Salah satunya Pos Damar yang berada tak jauh dari PLBN Motaain.

Komandan Pos Damar, Letda Inf Anggun Wahyu Wur­yanto, mengatakan, walaupun daerah perbatasan, sinyal GPS di sana baik dan stabil. Dia mengatakan kondisi internet yang baik di perbatasan sangat bermanfaat untuk mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada.

Di sisi lain, ketersediaan internet membantu proses pelaporan tim Satgas Pamtas ketika melakukan patroli di patok perbatasan.

“Pos Damar mempunyai tanggung jawab untuk menjaga sepuluh patok perbatasan. Selain menjaga patok perbatasan, kita juga antisipasi apabila ada orang-orang pelibas mungkin dari Indonesia mau ke Timor Leste atau sebaliknya yang bersifat ilegal,” jelasnya.

Di tapal batas, Satgas Pamtas Pos Damar melakukan pela­poran via online. Pelaporan mengenai kondisi patok dan wilayah di sekitarnya biasanya dilakukan dengan memfoto dan mengirimnya ­via Whats­App.

“Internet sangat bermanfaat untuk kita yang berada di Satgas Pamtas karena kita harus memberikan laporan-laporan kepada pimpinan kita dari jajaran yang paling bawah. Tidak hanya laporan berupa kegiatan tetapi bentuk dokumentasi gambar dan video,” ungkap Dansatgas Yonif RK 744/SYB, Letkol Inf Alfat Denny Andrian.

“Selain itu juga bermanfaat untuk keperluan pribadi misalnya ada anggota yang ­kangen dengan keluarga bisa vi­deo call keluarga karena penugasan kita 9 bulan,” imbuhnya.

Wujudkan kedaulatan

Melalui koordinasi yang semakin mudah dengan adanya jaringan internet dan kemajuan teknologi komunikasi, aparat TNI melalui Satgas Pamtas menjadi ujung tombak negara untuk membantu warga mewujudkan kedaulatan masyarakat di perbatasan.

Contohnya di Desa Tulakadi yang masih berada di Kecamatan Tafiseto Timur, tak jauh dari PLBN. Selain berfungsi sebagai lokasi bekerja para aparat desa, Kantor Desa Tulakadi juga menjadi pusat belajar daring siswa di masa pandemi karena jaringan internet gratis yang tersedia di sini.

Kepala Desa Tulakadi, Christian Laby Susuk, menyebut internet dari Bakti Kominfo telah terpasang sejak akhir 2018.

“Anak-anak setiap hari berkunjung ke Kantor Desa untuk mengakses internet. Dalam seminggu hampir 200-an lebih anak-anak yang berkunjung ke kantor,” ujarnya.

Ketersediaan jaringan internet di perbatasan tak luput dari peran Kemenkominfo ­sebagai hasil dari pembangunan Palapa Ring yang terpusat di Kota Kupang.

Menurut Kadis Kominfo Belu Johanes Andes Prihatin, sebelumnya beberapa provi­der yang telah beroperasi di Belu belum sepenuhnya menjangkau perbatasan. Karena itu, lanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan internet di perbatasan, pihaknya meminta bantuan Bakti.

Pihaknya menargetkan ja­ringan internet bisa menjangkau 100% desa dan kecamatan di Kabupaten Belu, terutama di perbatasan, pada 2021.

0 comments

    Leave a Reply