Inisiatif Strategis BEI di 2017 Berbuah Positif pada Perdagangan, Emiten, dan Investor
IVOOX.id, Jakarta - Pasar Modal Indonesia menutup tahun 2017 dengan berbagai pencapaian positif pada sisi perdagangan, emiten dan investor.
Pencapaian ini merupakan hasil dari beberapa inisiatif strategis yang telah dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku salah satu regulator Pasar Modal Indonesia dan didukung oleh terus membaiknya perkembangan ekonomi Indonesia.
"Perbaikan ekonomi didorong oleh kebijakan moneter dan fiskal serta tata kelola negara yang baik," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Oskar Herliansyah dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (7/3/2018)
Beberapa pencapaian positif dan bahkan rekor yang telah dipecahkan sepanjang tahun 2017 di antaranya adalah rekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah melampaui level 6.000 poin untuk pertama kalinya.
"Laju IHSG terus mencatatkan level tertingginya sepanjang masa pada 19 Februari 2018 di level 6.689,28 poin," ujarnya.
Pertumbuhan IHSG tersebut, lanjut dia, merupakan yang tertinggi di dunia dalam 10 tahun terakhir sejak 2008 hingga 27 Februari 2018 dengan level 139 persen.
"Penciptaan rekor tersebut secara otomatis diikuti oleh pencapaian rekor kapitalisasi pasar yang telah mencapai Rp7.441 triliun dan telah melampaui nilai total aset perbankan di bulan November 2017 yang nilainya sebesar Rp7.222 triliun," papar Oskar.
Rekor pencatatan saham terbanyak dalam 23 tahun terakhir tercipta di sepanjang 2017 dengan total 37 emiten yang melakukan pencatatan perdana saham. Total penggalangan dana sebanyak Rp814,36 triliun di 2017 juga merupakan nilai mobilisasi dana yang tertinggi sepanjang berdirinya Pasar Modal Indonesia.
Rinciannya, pencatatan saham perdana sebesar Rp9,56 triliun, pencatatan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebesar Rp74,91 triliun, dan penerbitan Waran sebesar Rp1,30 triliun.
"Selain itu ada 102 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi yang diterbitkan oleh 63 Perusahaan Tercatat dengan nilai Rp154,92 triliun, 4 Exchange Traded Fund senilai Rp1,02 trilun, 3 emisi Efek Beragun Aset Baru senilai Rp6,45 triliun, serta 231 seri Surat Berharga Negara yang dicatatkan tahun ini senilai Rp566,20 triliun," tuturnya.
Aktivitas transaksi saham saat ini, lanjut dia, juga mencapai 380 ribu transaksi per hari dengan rata-rata 45 ribu investor per hari yang juga merupakan level tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Jumlah investor Pasar Modal Indonesia telah menembus 1 juta investor dan 429 ribu di antaranya murni investor saham," ungkap Oskar.
Keseluruhan pencapaian tersebut hampir seluruhnya dicapai dengan pertumbuhan mencapai 20 persen per tahunnya.
Potensi perkembangan pasar modal Indonesia masih sangat besar jika, dilihat dari sisi jumlah investor yang baru mencapai 1 juta dari total jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 255.461,7 juta jiwa serta rasio kapitalisasi pasar berbanding produk domestik bruto Indonesia yang baru mencapai 52 persen. (jaw)
0 comments