Inilah Empat Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah

IVOOX.ID, Jakarta - Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar.
Di hampir seluruh wilayah Indonesia, gempa bumi memiliki frekuensi kejadian yang cukup sering terjadi dan gempa bumi tersebut muncul dengan skala ancaman yang bervariasi tiap waktunya. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia berada di dalam garis Ring of Fire.
Wilayah lain yang berada di dalam garis Ring of Fire akan sering mengalami bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Dari serangkaian gempa bumi yang telah terjadi di berbagai belahan bumi, terdapat 5 gempa bumi yang tercatat sebagai gempa bumi terbesar sepanjang sejarah. Yuk simak artikel berikut ini !
Valdivia, Chili (9,5 SR)
Pada tanggal 22 Mei 1960 pukul 15.11 waktu setempat, gempa bumi dengan kekuatan 9,5 SR mengguncang Valdivia, Chili. Pusat gempa bumi berjarak sekitar 160 km dari lepas pantai Chili.
Gempa bumi berlangsung selama 11 menit dan menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 25 meter. Gelombang tsunami dilaporkan mencapai Chili Selatan, Hawaii, Jepang, Filipina, Selandia Baru Timur, Australia Tenggara, dan Kepulauan Aleut di Alaska.
Menurut Earth Observatory of Singapore, gempa bumi ini tercatat sebagai gempa bumi terbesar dalam sejarah manusia. Bahkan, gempa bumi ini mendapat julukan sebagai The Great Chilean Earthquake.
Gempa bumi dan tsunami ini mengakibatkan sebanyak 1.655 orang tewas dan 3.000 orang mengalami luka-luka. Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan 2 juta orang harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Alaska, USA (9,2 SR)
Pada tanggal 28 Maret 1964 pukul 15.36 waktu setempat, gempa bumi dengan kekuatan 9,2 SR mengguncang Alaska, USA, tepatnya di Prince William Sound. Gempa bumi ini berlangsung selama 4 sampai 5 menit. Gempa bumi ini tercatat sebagai gempa terbesar kedua dalam sejarah manusia.
Gempa bumi ini menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 8,2 meter. Dampak gelombang tsunami dilaporkan terasa hingga wilayah Hawaii.
Gempa bumi dan tsunami ini mengakibatkan 139 orang tewas dengan rincian 15 orang tewas akibat gempa, 106 orang tewas akibat tsunami di Alaska, 5 orang tewas akibat tsunami di Oregon, dan 13 orang tewas akibat tsunami di California. Selain itu, bencana ini juga menyebabkan kehancuran atau kerusakan besar pada banyak rumah, bangunan, dan infrastruktur, serta longsor di bawah laut.
Gempa bumi dan tsunami ini mengakibatkan kerugian sebesar 311 juta dolar atau setara dengan Rp 4,8 triliun pada waktu itu.
Aceh, Indonesia (9,2 SR)
Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi dengan kekuatan 9,1 SR mengguncang Aceh, Indonesia. Gempa bumi terjadi di dasar Samudra Hindia dengan kedalaman 30 km. Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya patahan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia. Patahan dimulai dari perairan barat Aceh hingga Laut Andaman.
Gempa bumi ini menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 30 meter dan kecepatan mencapai 360 km/jam. Gelombang tsunami dilaporkan menjalar dari pusat gempa hingga ke pantai Aceh hanya dalam kurun waktu 6 menit.
Gempa bumi dan tsunami ini menyebabkan puluhan ribu bangunan hancur dan menelan sebanyak 230.000 korban jiwa. Selain itu, gempa bumi dan tsunami ini juga mempengaruhi rotasi bumi, memperpendek durasi satu hari selama 2,68 mikrodetik, mengubah sedikit bentuk planet manusia, dan menggeser Kutub Utara beberapa sentimeter.
Tohoku, Jepang (9,1 SR)
Pada tanggal 11 Maret 2011 pukul 14.46 waktu setempat, gempa bumi dengan kekuatan 9,1 SR mengguncang Tohoku, Jepang. Gempa bumi terjadi di lepas pantai Semenanjung Oshika (pantai timur Tohoku) dengan kedalaman 244 kilometer.
Gempa bumi ini menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 40,5 meter. Gelombang tsunai dilaporkan menjalar dari pusat gempat hingga ke daratan dengan cepat.
Hingga sekarang, masih belum terdapat angka pasti mengenai jumlah korban jiwa dari bencana ini. Diperkirakan lebih dari 10.000 orang tewas akibat bencana gabungan dari gempa pertama, gempa-gempa susulan, dan tsunami.
Gempa dan tsunami ini menyebabkan Jepang mengalami kerugian besar karena hancurnya tiga reaktor nuklir yang diandalkan banyak industri sebagai pembangkit listrik. Selain itu, bencana ini juga menyebabkan lebih dari satu juta unit bangunan dan fasilitas umum rusak.
Kekuatan gempa bumi yang mencapai 9,1 SR, menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai. Gempa ini dianggap sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir.

0 comments