Ini Jawaban Terawang Terkait Vaksin Nusantara Tak Diuji ke Hewan | IVoox Indonesia

October 5, 2025

Ini Jawaban Terawang Terkait Vaksin Nusantara Tak Diuji ke Hewan

080555500-1606207492-830-556
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

IVOOX.id, Jakarta - Vaksin virus corona (COVID- 19) yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto disebut tidak melalui uji pra-klinik terhadap binatang, dan langsung masuk uji klinis fase I terhadap manusia. Hal ini disampaikan oleh pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Tahapan pra-klinik itu tahapan etika, jangan sampai kita memaparkan pada manusia tentang produk yang belum terjamin aspek keamanannya. Jadi di awal harus ada pra-klinik dengan binatang, dan itu ditolak oleh tim peneliti," ungkap Kepala BPOM Penny Lukito dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu (10/3). "Akhirnya kami memberikan PPUK conditional bertahap tiga subjek."

Direktur Registrasi Obat BPOM Dr Lucia Rizka Andalusia juga menyatakan bahwa pihaknya ingin agar uji ke hewan tetap dilakukan. Hal ini demi memastikan bahwa seluruh tahapan klinis penelitian dan pengembangan vaksin sudah terlaksana sesuai standar operasional prosedur.

"Kami harus pastikan sel dendritik yang akan disuntikkan sudah harus bebas dari antigen yang diinkubasikan ke sel dendritik tersebut," papar Lucia dalam rapat kerja tersebut. "Karena bagaimana pun juga antigen dibuat dari virus, harus dipastikan keamanannya dan dia sudah tidak terkandung dalam sel dendritik."

Menanggapi hal tersebut, Terawan yang juga hadir dalam rapat kerja itu pun buka suara. Menurut Terawan, dirinya sudah menginformasikan hasil pra-klinik Vaksin Nusantara ke BPOM.

Diketahui, pengembangan Vaksin Nusantara ini turut menggandeng perusahaan Amerika Serikat, AIVITA Biomedical. Rupanya, Terawan berpedoman pada studi yang sudah dilakukan AIVITA di AS.

"Saya sudah WA-kan hasil uji preklinik pada binatang soal vaksin, safety dan efikasi yang sudah dilakukan oleh pihak ketiga di Amerika," papar Terawan. "Maka kita ndak lakukan lagi di Indonesia karena sudah dikerjakan, itu hasilnya ada kita akan kirimkan."

Hal senada juga disampaikan peneliti utama Vaksin Nusantara, Djoko Wibisono. Menurutnya, Vaksin Nusantara telah melalui uji pra-klinik terhadap hewan. Penelitian tersebut dilakukan oleh pihak sponsor dari AIVITA Biomedical.

"Pasti semua uji klinis di dunia selalu didahului uji klinis pada binatang. Jadi sudah ada di investigator brosur, kami sudah baca, kami yakin, kami buat protokol uji klinis I," papar Djoko. "Itu sudah di-submit ke BPOM, dan sudah pasti kami tidak akan melakukan uji klinis I tanpa izin dari BPOM."

0 comments

    Leave a Reply