Ini Dia Poin-poin Pidato Jokowi di Sidang Umum PBB | IVoox Indonesia

July 8, 2025

Ini Dia Poin-poin Pidato Jokowi di Sidang Umum PBB

IMG-20200923-WA0050

IvOOX. Id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Rabu (23/9/2020) pagi.

Pidato ini merupakan pidato pertama kalinya bagi Jokowi sejak menjabat sebagai Presiden.

Sebelum-sebelumnya, Jokowi memilih menugaskan Wakil Presiden yang saat itu dijabat Jusuf Kalla untuk berpidato di Sidang Majelis Umum PBB.

Dalam pidato kali ini, karena situasi pandemi Covid-19, Jokowi menyampaikan pidato secara virtual.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menggunakan bahasa Indonesia.

Pidato Jokowi itu disiarkan live di akun Youtube Sekretariat Presiden.

Dalam pidato berdurasi sekira 10 menit itu, Jokowi menyinggung soal meningkatnya rivalitas dan perpecahan di tengah Pandemi Covid-19 hingga soal Palestina yang belum merdeka.

Berikut poin-point Pidato yang disampaikan Jokowi dalam Sidang Majelis Umum PBB:

1. Singgung Masih Adanya Rivalitas dan Perpecahan di Tengah Pandemi

Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung belum tercapainya dunia yang diimpikan, yakni dunia yang stabil, damai dan sejahtera.

Menurut Jokowi, konflik, kemiskinan dan kelaparan masih terus terjadi di berbagai belahan dunia.

Terlebih di masa Pandemi Covid-19, rivalitas dan perpecahan justru semakin tajam.

Padahal, menurut Jokowi, dalam situasi Pandemi, semestinya semua bersatu padu.

"Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," kata Jokowi.

2. Sentil soal Palestina yang Belum Merdeka

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menyinggung soal Palestina yang belum mendapatkan kemerdekaan.

Jokowi mengatakan, tahun ini Indonesia juga merayakan ulang tahunnya ke-75.

Indonesia bertekad untuk memberi kontribusi bagi perdamaian dunia.

Jokowi kemudian menyinggung soal Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang digagas Presiden Soekarno.

Konferensi itu kemudian menghasilkan Dasa Sila Bandung.

Palestina, menurut Jokowi, menjadi satu-satunya negara yang hadir di KAA tetapi belum menikmati kemerdekaan.

"Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya. Di kawasan kami sendiri, bersama negara ASEAN lainnya, Indonesia akan terus menjaga Asia Tenggara… sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Jokowi.

3. Tiga Buah Pemikiran

Di akhir pidato, Jokowi menyampaikan tiga buah pemikirannya.

Pertama, soal perlunya PBB berbenah melakukan reformasi, revitalisasi dan efiseinsi.

Kedua, perlunya penguatan kepemimpinan global.

Dan ketiga, kerjasama kerja sama dalam penanganan Covid-19 yang harus diperkuat.

0 comments

    Leave a Reply