Ini Cerita Sarah Beatrica Alamau Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Ternyata Masih Hidup!
IVOOX.id, Jakarta - Pencarian penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu tengah dilakukan.
Bahkan sudah memasuki hari keempat dimana publik masih menunggu apakah ada penumpang selamat atau tidak.
Nah di tengah kesibukan itu, ternyata ada penumpang menggunakan identitas palsu.
Persisnya identitas temannya sendiri, dan pihak kepolisian kini tengah menyelidikinya.
Adalah Sarah Beatrice Alomau yang kaget bukan kepalang ketika mengetahui namanya masuk ke dalam daftar manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Dalam manifes tersebut Sarah berada di urutan 18, dibawah nama Razanah dan di atas nama Felix Wenggo
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta dan kini sedang dilakukan pencarian korban dan puing pesawat.
Sarah mengaku kondisinya sehat walafiat.
Kuasa hukum Sarah, Richard Riwoe, mengatakan, ada dugaan teman dekat Sarah yang bernama Selvin Daro menggunakan nama Sarah untuk mengikuti penerbangan tersebut.
Hal itu diketahui setelah Sarah mencari informasi ke rekan kerjanya.
Diketahui Sarah dan Selvin merupakan rekan kerja di pabrik kertas di Tangerang.
Keduanya juga tinggal di rumah kos yang sama.
Saat ini Selvin belum diketahui keberadaannya. Richard menegaskan, KTP asli dan semua identitas masih ada di tangan Sarah.
Bahkan Sarah sendiri tidak tahu bahwa Selvin menggunakan identitasnya untuk berangkat ke Pontianak.
Richard memastikan bahwa selama bergaul dengan Selvin, Sarah yang kini bekerja di pabrik percetakan di wilayah Tangerang tidak pernah meminjamkan identitasnya.
“Selvin Daro diduga menggunakan entah foto, fotokopi, atau scan KTP atas nama Sarah Beatrice Alomau sebagai syarat untuk terbang dengan pesawat Sriwijaya SJ 82 tersebut. KTP asli atas nama Sarah Beatrice Alomau masih dipegang oleh Sarah hingga saat ini,” ucapnya, Selasa (12/1/2021).
Richard mengaku telah mendatangi posko Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Pihaknya mempertanyakan bagaimana bisa Selvin bisa lolos dari pemeriksaan administrasi, rapid test antigen, dan lainnya.
”Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?” kata Richard.
“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli. Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang?” ujar dia menambahkan.
Menghubungi perkumpulan keluarga Alor Sarah yang kebingungan melihat namanya ada di manifes Sriwijaya juga menghubungi sejumlah saudaranya yang tergabung dalam perkumpulan keluarga Alor dan NTT di Jabodetabek.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Flobamora (NTT) Jabodetabek Fridrik Makanlehi mengatakan, dia telah berkomunikasi langsung dengan Sarah dan menanyakan secara detail terkait hal itu.
“Adik kami Sarah ini kaget setelah pulang kantor dan melihat di televisi kalau namanya ada dalam manifes pesawat. Menurut Sarah, tanda pengenalnya diduga dipakai oleh seorang rekan kerjanya bernama Selvin Daro dari Kabupaten Ende untuk berangkat ke Pontianak,” kata Fridrik.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa adik Sarah Beatrice Alomau yang disebutkan dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih hidup dan tidak ikut dalam penerbangan tersebut. Kini, Ia berdomisili di Tangerang,” kata Fridrik.
Fridrik juga sudah mengonfirmasi persoalan itu ke Kemenhub, hotline Sriwijaya di Bandara Pontianak dan Bandara Soekarno-Hatta, teman yang bekerja di Sriwijaya, KKP Bandara Soekarno-Hatta, dan pihak lainnya.
Fridrik meminta agar manajemen Sriwijaya dan Bandara Soekarno-Hatta bertanggung jawab dan menjelaskan mengenai kejadian ini.
Terkait dugaan penggunaan KTP palsu tersebut, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika mengaku saat ini belum bisa memberikan pernyataan.
“Nanti pasti ditanggapi secara resmi ya,” kata Theodora melalui pesan WhatsApp.
Senior Manager Avsec Bandara Soekarno-Hatta Oka Setiawan mengatakan, pihaknya langsung melakukan investigasi internal terkait informasi tersebut.
“Kalau dari manifes itu kan namanya Felix sama Sarah, yang digunakan terbang dua nama itu. Nah kita belum tahu nih yang terbang itu namanya siapa,” kata Oka.
Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan polisi juga akan menyelidiki kasus tersebut.
“Kami masih dalami dari tim investigasi dan Basarnas. Kami data para korban,” ujarnya.
Kasus ini juga membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta melakukan penyelidikan.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Darmawali Handoko, mengaku akan memastikan bahwa penumpang Selvi menggunakan identitas palsu atau asli saat terbang ke Pontianak.
“Kita akan selidiki, kita akan pastikan KTP tersebut asli, kopi atau diperlihatkan secara digital,” kata Darmawali.
0 comments