May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ini Bahayanya Makan Ikan Sarden Kalengan yang Terkontaminasi Cacing

IVOOX.id, Jakarta - Beberapa minggu terakhir, warga net dihebohkan dengan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait produk makanan kemasan. Kali ini BPOM Pekanbaru menyatakan jika terbukti ada tiga produk ikan makarel atau ikan sarden yang terkontaminasi cacing.

Kasus ini pertama kali ditemukan di Kepulauan Riau lantaran banyak warga yang mengunggah foto cacing di kemasan ikan sarden ke media sosial.

Terkait hal tersebut, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan kaleng tersebut.

Ia menjelaskan, cacing merupakan salah satu sumber makanan sumber protein, yang tentunya bisa sebagai zat alergen atau mengakibatkan alergi kalau dikonsumsi.

“Karena itu, pada orang-orang tertentu yang tidak tahan dengan re aksi alergi, kemungkinan menimbulkan alergi bisa mulai gatal-gatal pada kulit. Ini bahayanya kalau yang konsumsi orang yang punya riwayat sakit asma, bisa sesak nafas," katanya.

Ia berharap agar warga tidak perlu panik akan temuan tersebut karena menurutnya, kalau orang dalam kondisi normal tidak ada gangguan apa-apa. Hingga kini pihaknya juga belum menerima laporan ada warga yang sakit setelah mengkonsumsi produk ikan bercacing tersebut.

"Kita himbau masyarakat tak perlu resah. Kalau masih ada ditemukan produk tersebut agar segera laporkan dan jangan mengonsumsinya," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat peringatan keras dan sanksi ke importir tiga merk tersebut. Importir harus melakukan penarikan terhadap produk yang masih beredar di pasar, dan akan terus diawasi oleh BBPOM.

Ia mengatakan perusahaan importir tersebut berlokasi di Jakarta dan Batam.

Menurut dia, penyebaran produk tersebut di Riau sejauh ini baru terdeteksi di Kota Tembilahan untuk merek IO, dan Kota Selatpanjang untuk merek Farmer Jack. Namun, hingga kini BBPOM Pekanbaru tidak mengetahui perusahaan distributor tiga merek tersebut di Provinsi Riau.

0 comments

    Leave a Reply