Infrastuktur Pengisian Tenaga Listrik Penting Bagi Masa Depan Berkendara

IVOOX.id, Jakarta - Dari stasiun pengisian bahan bakar kecil yang dioperasikan keluarga sampai ke tempat-tempat yang dioperasikan oleh perusahaan besar seperti BP dan Shell, pemilik kendaraan bermuatan bensin memiliki banyak pilihan saat mengisi bahan bakar.
Namun bagi yang mengendarai mobil listrik, pilihannya agak terbatas.
"Pertumbuhan mobilitas listrik semakin banyak momentumnya," Thomas Hering, manajer penjualan area pengisian daya kendaraan listrik untuk bisnis Jerman ABB, mengatakan kepada Sustainable Energy.
"Padahal di awal mobilitas listrik kami hanya melihat sedikit sekali kendaraan listrik di jalanan, kami sekarang melihat permintaan yang meningkat, dan kami memperkirakan jumlah kendaraan listrik dalam jumlah besar akan terus melaju di jalanan kami."
Karena semakin banyak orang mulai mengemudikan kendaraan listrik dalam jarak yang lebih jauh, kebutuhan akan jaringan pengisian daya berskala besar akan semakin menekan.
Perubahan sedang terjadi. Pada bulan Januari, misalnya, BP Ventures menginvestasikan $ 5 juta di FreeWire Technologies, perusahaan AS yang mengkhususkan diri pada sistem pengisian cepat kendaraan listrik mobile. BP mengatakan pihaknya berencana menggunakan unit di lokasi ritel BP di Inggris dan Eropa tahun ini.
Di Jerman, di mana ada dorongan besar untuk meningkatkan jumlah kendaraan listrik di jalan, upaya juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah titik pengisian.
"Kami berencana memasang 350 stasiun pengisian bahan bakar, terutama di tempat umum," kata Bernhard Riehle, manajer proyek di Pfalzwerke Netz, kepada Sustainable Energy.
Sementara ambisi yang besar, ada sejumlah kendala ketika datang untuk meluncurkan infrastruktur baru. "Ada ... ada banyak tantangan teknis saat menyiapkan infrastruktur terkait koneksi grid," kata Sebastian Koch Pfalzwerke Netz. Biaya menjadi perhatian lain, tambahnya.
Ada beberapa pilihan ketika datang ke model pengisian yang digunakan, termasuk alternating current (AC) dan direct current (DC). "Melihat pengisian AC ... Anda perlu memasang konverter on-board di kendaraan Anda yang kemudian mengubah arus bolak balik menjadi arus searah untuk memberi makan baterai," kata ABB's Hering.
"Ini tentu saja sedikit lebih lambat tapi juga lebih murah," tambahnya. "Melihat pengisian DC, Anda bisa mengisi daya dengan kekuatan lebih tinggi dan karena itu perlu meluangkan sedikit waktu untuk mengisi ulang mobil Anda karena konversi ke DC terjadi di luar kendaraan."
Banyak pengguna kendaraan listrik akan "mengisi" menggunakan stasiun berbasis rumah, tapi ini bisa memakan waktu lama. "Orang-orang di rumah dapat mengisi kendaraan mereka dalam tiga, sampai empat jam, mungkin ... lebih lama," kata Pölzwerke Netz's Riehle. Di stasiun "pengisian cepat", mobil bisa dikenai biaya dalam 30 sampai 45 menit.[dra]

0 comments