April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Inflasi Terkendali, Tingkat Kemiskinan Turun 0,30% di Maret 2018

IVOOX.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan nasional pada Maret 2018 lalu turun tipis dari 10,12 persen pada September 2017 menjadi 9,82 persen atau turun 0,30 poin. Penduduk miskin di kota turun dari semula 7,26 persen menjadi 7,02 persen, sementara penduduk miskin di desa turun dari 13,47 persen menjadi 13,20 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan per Maret 2018 lalu jumlah penduduk miskin sebanyak 25,95 juta orang dari sebelumnya 26,58 juta orang. Ia mengklaim, penurunan jumlah penduduk miskin tersebut akibat keberhasilan pemerintah dalam mengontrol tingkat inflasi terhitung sejak Maret 2017 hingga Maret 2018 sebesar 1,92 persen. "Persentase kemiskinan 9,82 persen ini paling rendah dibandingkan periode terdahulu," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Suhariyanto mengatakan jumlah penduduk miskin pada Maret 2018 turun 1,82 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, menurut BPS, terdiri atas beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan dan gula pasir.

"Sedangkan komoditi non makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi," kata Suhariyanto.

Suhariyanto menjelaskan faktor-faktor yang terkait dengan tingkat kemiskinan ini antara lain inflasi umum periode September 2017-Maret 2018 sebesar 1,92 persen dan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk rumah tangga 40 persen terbawah pada periode sama yang tumbuh 3,06 persen.

Faktor selanjutnya adalah pemberian bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tumbuh 87,6 persen pada triwulan I-2018 dibandingkan 3,39 persen pada triwulan I-2017, serta program beras sejahtera dan bantuan pangan non tunai yang pada periode sama telah tersalurkan sesuai jadwal.

Berdasarkan data Bulog, realisasi distribusi bantuan sosial program beras sejahtera pada Januari 2018 tercatat 99,65 persen, pada Februari 2018 sebesar 99,66 persen dan pada Maret 2018 sebesar 99,62 persen.

"Harga beras pada September 2017-Maret 2018 sempat mengalami kenaikan 8,57 persen, namun beras rastra dan bantuan sosial yang diberikan tepat waktu, ikut menyebabkan terjadinya penurunan kemiskinan, meski tidak secepat periode Maret 2017-September 2017," ujar Suhariyanto.

BPS juga mencatat persentase penduduk miskin terbesar masih berada di wilayah pulau Maluku dan Papua (21,20 persen) diikuti Bali dan Nusa Tenggara (14,02 persen) dan yang terendah di Kalimantan (6,09 persen).

Namun, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Jawa (13,34 juta), diikuti Sumatera (5,9 juta), Sulawesi (dua juta) dan yang paling rendah berada di Kalimantan (982,3 ribu).

Lima provinsi yang mengalami penurunan persentase penduduk miskin tertinggi adalah Jawa Tengah (0,91 persen), Sulawesi Selatan (0,43 persen), Jawa Barat (0,38 persen), Banten (0,36 persen) dan Sulawesi Tenggara (0,35 persen).

Sedang lima provinsi yang mengalami kenaikan persentase penduduk miskin di antaranya Jambi (0,03 persen), Aceh (0,05 persen), Sulawesi Barat (0,07 persen), Kepulauan Riau (0,08 persen) dan Lampung (0,10 persen).

0 comments

    Leave a Reply