Inflasi Bahan Makanan Turun 36% dalam 4 Tahun Terakhir

IVOOX.id, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industrl Nasional (KEIN) menghitung, dalam lima tahun terakhir, pemerintah berhasil menurunkan Inflasi bahan makanan hingga 36%.
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengungkapkan rata-rata inflasi bahan makanan dari 2009 hingga 2013 ialah sebesar 8,04%.
Sementara, selama periode 2014 hingga 2018, rata-rata inflasi bahan makanan hanya 5,17%.
Dari dua periode tersebut, rata-rata inflasi bahan makanan lebih dapat dikendalikan menurun hingga 36%.
"Capaian pengendalian harga ini sangat panting karena harga pangan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemiskinan," ujar Arif di kantornya, Jakarta, Rabu (2/1).
”Data ini menunjukan bahwa pemerintah mampu menekan laju kenaikan harga, terutama sektor pangan. ini tentunya menjadi cerminan dari komitmen yang kuat oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan kinerja baik dalam stabilisasi harga didorong lima hal. Pertama ialah komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara sisi permlntaan dan sisi penawaran. Kedua, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2018 bahan makanan berkontribusi 71,04% terhadap garis kemlskinan.
"Artinya, ada hubungan yang kuat antara penurunan kemiskinan dengan stabilnya inflasi," tuturnya.
Ketiga, Tim Pengendalian Inflasi baik daerah dan pusat yang terus aktif dalam menjaga laju inflasi yang rendah dan stabil. Keempat adalah kebijakan harga acuan sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk melakukan kontrol harga.
Yang terakhir ialah pembangunan infrastruktur yang masif. Menurut Arif, itu membantu mempercepat mobilitas barang yang selama ini terkendala karena masih rendahnya konektlvitas antar daerah. Dalam jangka pendek, kontribusi pembangunan infrastruktur tersebut sangat jelas dalam menekan laju kenaikan harga.
”Terlebih capaian ini terjadi di tengah dinamika kenaikan harga minyak dunia yang mencapai harga tertinggi pada Oktober. Dengan demikian tidak mungkin inflasi rendah bisa terjadi apabila tidak ada pengendalian," jelas Arif. (Adhi Teguh)

0 comments