Industri Makanan dan Minuman Dapat Insentif Lewat Program Restrukturisasi Mesin | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Industri Makanan dan Minuman Dapat Insentif Lewat Program Restrukturisasi Mesin

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 di Nusa Dua, Bali, Kamis (4/10/2024). ANTARA/Bayu Saputra

IVOOX.id – Industri makanan dan minuman (mamin) mendapatkan insentif untuk Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengatakan, melalui program strategis ini, pemerintah memberikan insentif berupa potongan harga berupa penggantian sebagian dari harga pembelian mesin/atau alat.

“Program ini memberikan pembiayaan hingga Rp 1 miliar bagi industri yang memenuhi syarat, dengan penggantian sebagian biaya untuk pembelian mesin dan/atau alat yang bernilai minimal Rp 300 juta,” ujar Putu dalam siaran pers Kamis (31/10/2024).

Ketentuan mengenai besaran penggantian tersebut, yaitu sebesar 35 persen untuk mesin dan peralatan yang diproduksi di dalam negeri serta dilengkapi dengan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling sedikit 25 persen.

Selain itu, penggantian sebesar 25 persen juga untuk produk yang diproduksi di dalam negeri, dan penggantian sebesar 15 persen untuk mesin dan peralatan yang tidak diproduksi di dalam negeri.

“Beberapa kriteria penting untuk mesin dan peralatan mencakup penggunaannya dalam proses produksi dan periode pengadaan yang ditentukan. Selain itu, penerima program diwajibkan memiliki akun SIINas dan laporan data industri setidaknya selama satu tahun terakhir guna memastikan bahwa hanya industri yang siap beradaptasi dengan inovasi yang mendapatkan fasilitas ini,” kata Putu.

Dia mengatakan tujuan program restrukturisasi mesin/alat industri mamin ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi sumber daya alam berbasis agro, antara lain industri pengolahan rumput laut, sagu, kelapa, kakao, dan pengolahan susu.

“Program ini juga diyakini dapat meningkatkan ketersediaan bahan baku serta mendukung program substitusi impor untuk mewujudkan kemandirian industri,” ujar Putu. 

0 comments

    Leave a Reply