Indra Kenz dan Doni Salmanan, Rontoknya Para Sultan Instan

IVOOX.id, Jakarta – Sejak film Crazy Rich Asians booming di seluruh dunia pada 2018 lalu, fenomena crazy rich di Indonesia pun seakan bermunculan dalam beberapa tahun kemudian. Entah mengikuti trend terinspirasi film besutan sutradara John M Chu atau memang hanya kebetulan.
Satu hal yang pasti, orang-orang yang kekayaannya benar-benar gila bermunculan di Indonesia. Hebatnya lagi, mereka orang kaya baru, dalam artian bukan anak para konglomerat tradisional jaman orde baru yang harta kekayaannya diwariskan dari sang ayah.
Muda, ganteng, kaya plus dermawan. Kelompok ini melahirkan sub budaya baru sebagai para crazy rich yang gokil abis. Mereka selalu tampil di media sosial dengan glamour. Mobil mewah, motor sport, jam tangan mewah serta rumah seperti istana yang harga setiap barangnya tidak lagi dalam satuan juta, tapi sudah dalam hitungan miliar.
Bahkan mereka dengan seenaknya membagi-bagi uang Rp1 miliar kepada koleganya tanpa alasan yang jelas. Tentu saja derma tersebut bukan untuk orang miskin, tapi untuk para selebriti medsos lainnya yang dipastikan banyak pengikutnya.
Aksi pamer kemewahan ini belakangan disebut dengan istilah flexing. Rhenald Kasali, dosen sekaligus pendiri Rumah Perubahan mengatakan flexing merupakan sebuah istilah yang memiliki arti pamer kemewahan.
Kegiatan ini banyak dijumpai di sejumlah media sosial, seperti Instagram, Tiktok, YouTube, atau platform lainnya. Dia menuturkan flexing dilakukan dengan cara mengunggah kemewahan atau hasil pencapaian yang dimiliki seseorang.
Nama Indra Kenz dan Dony Salmanan merupakan salah dua dari crazy rich muda Indonesia yang kerap wara-wiri di medsos dengan sejumlah konten royal-royalan.
Indra Kenz sang crazy rich Medan selalu heboh dengan barang branded, bahkan harga kaos oblongnya saja mencapai Rp300 juta. Belum jam tangan super mewah yang bernilai miliaran serta sejumlah kendaran mewah di garasinya.
Hal serupa juga dilakukan Doni Salmanan, orang kaya gila dari Bandung yang sekolah dasar pun tidak tamat. Doni kerap membagi-bagikan uang Rp1 milar begitu saja kepada selebritas media sosial lainnya.
Keduanya juga kerap disebut sultan, merujuk pada kekayaan yang mereka miliki. Banyak yang berdecak kagum, tak sedikit pula yang melihat sinis dengan tingkah mereka.
Namun pertanyaan terbesar adalah, banyak yang penasaran darimana mereka memperoleh kekayaan tersebut.
Isu soal mereka melakukan “penipuan” sudah merebak lama. Namun hal itu hanya sebatas komentar yang tidak memiliki kekuatan hukum.
Hingga akhirnya pihak kepolisian turun tangan, meski sempat maju mundur. Melalui proses yang a lot, kepolisian akhirnya menyatakan keduanya sebagai tersangka penipuan investasi bodong yang mengarah pada perjudian online.
Persoalan inipun langsung ditangani Mabes Polri. Bahkan Bareskrim Polri mulai menyita aset-aset Indra Kenz menyusul statusya sebagai tersangka. Kini Doni Salmanan pun kemungkinan mengalami hal serupa.
Bisa jadi, ini akan menjadi akhir cerita dua crazy rich tersebut di dunia gelimang harta. Mungkinkah mereka malah menjadi crazy poor, kita lihat saja nanti.

0 comments