Indonesian Business Council Kunjungi Australia, Perkuat Diplomasi Ekonomi | IVoox Indonesia

September 18, 2025

Indonesian Business Council Kunjungi Australia, Perkuat Diplomasi Ekonomi

Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid
Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid, bersama Senator Don Farrell, dalam pertemuan bilateral di Sydney. IVOOX.ID/doc Indonesian Business Council (IBC)

IVOOX.id – Indonesian Business Council (IBC), asosiasi bisnis sekaligus think-tank, melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Australia pada 8–11 September 2025. Kunjungan ini bertujuan memperkenalkan peran serta inisiatif IBC sekaligus menghadiri AFR Asia Summit 2025, forum strategis yang membahas masa depan ekonomi dan stabilitas kawasan Asia.

Di Sydney, delegasi IBC mengawali agenda dengan bertemu Senator Don Farrell, Minister for Trade and Tourism Australia. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk membicarakan peluang peningkatan arus dagang dan kemitraan investasi lintas sektor. Pada kesempatan tersebut, IBC juga secara resmi mengundang Farrell menghadiri Indonesia Economic Summit (IES) 2026 di Jakarta dan memimpin delegasi Australia dalam forum bilateral Indonesia–Australia.

“Selain memperkuat jejaring asosiasi, kunjungan ini juga mendorong agenda mobilitas tenaga kerja untuk peningkatan kualitas SDM,” ujar Ketua Dewan Pengawas IBC, Arsjad Rasjid dalam keterangan resmi Selasa (16/9/2025).

Masih di Sydney, delegasi IBC berdialog dengan Senator Matt Thistlethwaite, Assistant Minister for Foreign Affairs and Trade, serta pejabat imigrasi Australia mengenai potensi mobilitas tenaga kerja, khususnya di sektor kesehatan. Indonesia disebut memiliki surplus perawat, sementara Australia menghadapi kekurangan. Sebaliknya, Australia memiliki surplus dokter. Menurut IBC, kondisi ini bisa menjadi peluang kerja sama saling melengkapi melalui pelatihan dan penempatan terarah.

Selain itu, IBC juga bertemu dengan Jennifer Westacott AC, Australia’s Business Champion for Indonesia, serta Paul Grimes, CEO Austrade, untuk membahas upaya mengurai hambatan investasi, mengoptimalkan pemanfaatan IA-CEPA, dan membuka peluang investasi di tingkat daerah. IBC kemudian menuntaskan pembahasan kelembagaan dengan Business Council of Australia (BCA) guna menyiapkan kanal kerja sama business-to-business (B2B). Diskusi lain juga digelar dengan Lowy Institute, yang menyoroti dinamika geopolitik Indo-Pasifik dan implikasinya bagi perdagangan serta investasi bilateral.

Partisipasi IBC dalam AFR Asia Summit 2025 turut memperkuat posisi Indonesia di forum internasional. Arsjad Rasjid, yang hadir sebagai pembicara panel bertajuk “Navigating Asia’s Geopolitics to Advance Australia’s Prosperity”, menekankan pentingnya peran ASEAN di tengah rivalitas geopolitik. “Asia disatukan bukan hanya dengan garis batas, melainkan oleh tekad menjaga perdamaian dan stabilitas; inklusivitas adalah kekuatan bersama,” ujarnya.

Di sela forum, IBC mengadakan pertemuan dengan Fu Ying, pendiri Center for International Security and Strategy sekaligus mantan Menlu Tiongkok, untuk membahas penguatan hubungan ekonomi Indonesia–Tiongkok. Delegasi juga bertemu Tatsuya Terazawa, Chairman & CEO Institute of Energy Economics Japan, yang menyoroti peluang transisi energi dan investasi energi bersih.

Roadshow kemudian berlanjut ke Canberra, di mana IBC bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia serta akademisi Australian National University (ANU). Dialog menyinggung tantangan politik-ekonomi Indonesia dan peluang kerja sama perdagangan dan investasi. “Kami melihat peluang besar untuk memperluas kerja sama perdagangan, investasi, dan ekonomi antara Indonesia dan Australia. Roadshow ini adalah langkah nyata untuk mendorong momentum tersebut,” kata Arsjad.

Seluruh rangkaian kegiatan IBC di Australia menjadi bagian dari persiapan menuju Indonesia Economic Summit (IES) 2026 yang akan digelar di Jakarta pada 3–4 Februari 2026. Forum tersebut ditargetkan menghadirkan lebih dari 1.500 pemimpin bisnis, pembuat kebijakan, dan pakar global dengan tema “Coming Together to Boost Resilient Growth and Shared Prosperity”.

0 comments

    Leave a Reply