Indonesia dan Inggris Sepakati Kerja Sama Pertahanan Hingga Energi | IVoox Indonesia

May 11, 2025

Indonesia dan Inggris Sepakati Kerja Sama Pertahanan Hingga Energi

Presiden Prabowo Subianto menyalami satu per satu pihak dari kerajaan Inggris
Presiden Prabowo Subianto menyalami satu per satu pihak dari kerajaan Inggris yang hadir dan KBRI London saat tiba di Bandara Stansted Airport London, Rabu (20/11/2024), untuk memenuhi undangan dari Raja Charles III. ANTARA/HO-Sekretariat Presiden

IVOOX.id – Presiden RI Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer telah menyetujui terbentuknya peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang mulai dari pertahanan dan keamanan, pangan , teknologi, hingga energi. 

Dalam pertemuan bilateral Indonesia dan Inggris tersebut menyepakati kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan terkait dengan peningkatan keamanan siber.

"Kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk melalui dialog Pertahanan-Luar Negeri 2+2 yang baru, kemitraan yang lebih erat di bidang keamanan siber, dan melanjutkan kerja sama kami di bidang penanggulangan terorisme, dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait," demikian bunyi pernyataan bersama Indonesia-Inggris dalam situs website gov.uk, Kamis (21/11/2024), dikutip dari Antara.

Membahas kembali kesepakatan bilateral Indonesia dan Inggris dalam bidang pertahanan, selain kemitraan untuk keamanan. Presiden Prabowo dan PM Inggris Keir Starmer juga menyepakati adanya peningkatan dukungan untuk industri pertahanan.

Pemerintah Indonesia dan Inggris juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dalam menciptakan rantai pasok yang kuat dan beragam, termasuk di sektor mineral penting dan ketahanan pangan.

"Kami sepakat tentang pentingnya rantai pasok yang kuat dan beragam, termasuk untuk mineral penting dan ketahanan pangan," demikian petikan pernyataan tersebut.

Kedua negara sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja guna mempromosikan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkualitas tinggi.

Selain itu, Indonesia-Inggris juga berkomitmen memperkuat rantai pasok yang hijau dan berkelanjutan, serta membangun kapasitas di sektor mineral.

Mereka juga menegaskan pentingnya memanfaatkan inovasi untuk memperkuat ketahanan pangan global, mengurangi risiko lingkungan, dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Lebih lanjut, Indonesia dan Inggris sepakat untuk memperdalam kolaborasi dalam berbagai bidang terkait pertanian, termasuk teknologi pertanian, produktivitas, serta pengelolaan hutan dan lahan.

Pemerintah Republik Indonesia dan Inggris juga menyepakati kolaborasi sektor pendidikan di bidang kecerdasan buatan (AI), inovasi digital, dan layanan kesehatan.

"Kami menyadari perlunya kolaborasi yang lebih erat dalam bidang kecerdasan buatan dan inovasi digital," demikian petikan pernyataan tersebut.

Dalam pernyataannya, Inggris menyambut baik berdirinya sejumlah fasilitas pendidikan universitas Inggris pertama di Indonesia pada tahun ini.

Inggris berharap kerja sama itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempererat hubungan akademik yang dijalin Indonesia dan Inggris.

Selain itu, Indonesia dan Inggris juga bersepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang perawatan kesehatan dengan mendukung berbagai inisiatif yang berfokus pada peningkatan pendidikan kesehatan, pengembangan keahlian klinis spesialis, serta penelitian dan inovasi medis.

"Kami sepakat untuk memperdalam kerja sama kami di bidang perawatan kesehatan dengan mendukung berbagai inisiatif yang meningkatkan pendidikan kesehatan, keahlian klinis spesialis, serta penelitian dan inovasi," katanya.

Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menyepakati sejumlah hal terkait dengan perubahan iklim, transisi energi, dan pembangunan berkelanjutan.

Prabowo dan PM Starmer menggarisbawahi komitmen untuk menjaga target suhu 1,5 derajat tetap tercapai, termasuk melalui Nationally Determined Contributions (NDC) yang ambisius pada bulan Februari 2025.

Kedua pemimpin juga menegaskan kembali komitmen untuk mempercepat pencairan pendanaan melalui Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan Indonesia (JETP) untuk memastikan kontribusi positif terhadap target Net-Zero di Indonesia. Adapun Indonesia menyambut baik dukungan Inggris terhadap transisi hijau di Indonesia.

Kedua pemimpin berharap dapat memperdalam kerja sama di bidang infrastruktur berkelanjutan, berdasarkan rekam jejak kedua negara yang sudah mapan dalam memanfaatkan infrastruktur ramah lingkungan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Prabowo dan Starmer juga sepakat untuk mengadakan dialog kebijakan tingkat tinggi mengenai desain dan implementasi penetapan harga karbon guna mendukung pengembangan pasar pendanaan karbon Indonesia dan mendorong transisi ramah lingkungan di Indonesia.

Kedua pemimpin juga turut menegaskan kembali pentingnya kemitraan dalam melindungi hutan dan memerangi degradasi laut, baik untuk mengurangi emisi dan melindungi lingkungan, sekaligus mendukung mata pencaharian.

Pemerintah Inggris juga mendukung Indonesia dalam menambah kebutuhan armada kapal tangkap ikan sebagai bagian dari komitmen kedua negara untuk memajukan 'ekonomi biru' yang berkelanjutan.

"Dukungan tersebut diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua negara, sekaligus memanfaatkan keahlian teknis dan teknologi hijau yang didanai oleh Inggris," demikian petikan pernyataan tersebut yang dilansir di Jakarta, Kamis.

Selain itu, kedua negara sepakat untuk memperkuat upaya bersama dalam mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal serta mempromosikan konservasi dan penggunaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Dalam pernyataannya, Inggris juga menyambut baik kemitraan untuk memperkuat sistem pengawasan dan intelijen maritim Indonesia, khususnya dalam mendukung peran penjaga pantai Indonesia untuk meningkatkan perlindungan maritim dan lingkungan laut Indonesia.

"Inisiatif ini sejalan dengan Indonesia Blue Planet Fund Country Plan yang bertujuan menjaga kelestarian ekosistem laut melalui dukungan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

0 comments

    Leave a Reply