Indofood Kantongi Laba Positif 2017 Senilai Rp4,17 Triliun

IVOOX.id, Jakarta - Kondisi ekonomi makro yang stabil, tahun 2017 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) akibat melemahnya tingkat permintaan. Namun demikian, operasional PT Indofood Sukses Makmur Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja.
“Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) naik 0,6 persen menjadi Rp4,17 triliun pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya Rp4,14 triliun,” kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Ia menambahkan, perseroan berharap perekonomian dalam negeri di tahun 2018 akan lebih baik, dan perseroan akan terus mengembangkan diri secara dinamis guna menghadapi tantangan ke depannya.
Dipaparkan, penjualan bersih perseroan pada 2017 tumbuh 5,3 persen menjadi Rp70,19 triliun dan Rp66,66 triliun pada tahun sebelumnya. Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek memberikan kontribusi terhadap penjualan sebesar 50 persen, bogasari (22 persen), agribisnis (20 persen), dan distribusi sebesar 8 persen.
Sementara itu anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,4 persen menjadi Rp3,80 triliun dari Rp3,60 triliun pada tahun sebelumnya.
Penjualan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada 2017 tercatat tumbuh sekitar 3,6 persen menjadi Rp35,61 triliun dari Rp34,38 triliun pada tahun lalu. Divisi mi instan memberikan kontribusi sekitar 64 persen, diikuti divisi dairy sebesar 20 persen, makanan ringan (7 persen), penyedap makanan (2 persen), nutrisi dan makanan khusus (2 persen), dan minuman sebesar 5 persen.
"Meskipun tingkat permintaan pada sektor FMCG masih lemah, perseroan dapat membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih, serta memperkuat posisi di sebagian besar kategori produknya," kata Anthoni Salim yang juga CEO Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Pada 2018, ia menambahkan, perekonomian dalam negeri diharapkan tetap tumbuh. Perseroan akan terus menyesuaikan strategi guna menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul, serta berupaya mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan nilai perusahaan. (jaw)

0 comments