Indef Soroti Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran 2025 | IVoox Indonesia

April 28, 2025

Indef Soroti Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran 2025

antarafoto-harga-sembako-relatif-normal-di-aceh-barat-1742032808
Pedagang melayani pembeli bahan sembako di kawasan pasar bina usaha Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (15/3/2025). Para pedagang mengaku, harga sejumlah bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, cabai, tomat, telur, tepung, mentega, kacang dan bawang merah menjelang lebaran Idul Fitri di Aceh Barat cenderung stabil karena pasokan dan permintan relatif normal dalam sepekan terakhir. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

IVOOX.id – Menjelang perayaan Lebaran 2025, harga berbagai kebutuhan pokok di platform e-commerce mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan bahwa lonjakan harga ini semakin menekan daya beli masyarakat, yang saat ini juga tengah menghadapi tantangan ekonomi.  

Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto, memaparkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun sejak Februari 2025, sejumlah komoditas pokok mengalami kenaikan harga dibandingkan dengan periode biasanya. Salah satu yang mengalami lonjakan tertinggi adalah bawang merah, yang harganya naik sebesar 4,94 persen. Sementara itu, cabai merah dan cabai rawit masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,97 persen. 

"Sementara harga tomat justru mengalami penurunan 0,65 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Ini menjadi pengecualian di tengah tren kenaikan harga komoditas lainnya," ujar Eko dalam diskusi publik yang disiarkan secara virtual pada Rabu (19/3/2025). 

Menurut Eko, tren kenaikan harga bahan pokok di e-commerce sebenarnya sudah terlihat sejak akhir 2024. Misalnya, bawang merah, telur ayam, dan daging ayam mengalami lonjakan harga sejak Desember 2024 hingga Februari 2025. 

Meski sempat mengalami sedikit penurunan pada Januari 2025, fluktuasi harga ini lebih disebabkan oleh faktor musiman, terutama menjelang momen besar seperti Ramadan dan Lebaran yang meningkatkan permintaan masyarakat. 

"Artinya, meskipun daya beli masyarakat sedang mengalami tekanan, kebutuhan pokok tetap menjadi prioritas. Namun, kenaikan harga di e-commerce ini semakin memperberat beban konsumen," kata Eko. 

Ia juga menyoroti harga cabai yang cenderung naik-turun dalam beberapa bulan terakhir. Pada Desember 2024, cabai rawit mengalami lonjakan harga hingga 9,95 persen, sebelum akhirnya turun sebesar 1,56 persen pada Februari 2025. Hal yang sama terjadi pada cabai merah, yang mengalami kenaikan 14,92 persen di Desember 2024, kemudian kembali turun menjadi 1,97 persen pada Februari 2025. 

Selain kenaikan harga di e-commerce, lonjakan harga juga terjadi di pasar tradisional. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah besar di pasaran telah menyentuh Rp53.950 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah keriting naik menjadi Rp54.550 per kilogram, cabai rawit hijau mencapai Rp62.100 per kilogram, dan cabai rawit merah bahkan tembus hingga Rp89.200 per kilogram. 

Kenaikan harga ini tentu menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada bahan pokok tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan meningkatnya permintaan menjelang Lebaran, harga bahan pangan diprediksi masih akan terus berfluktuasi dalam beberapa minggu ke depan. 

Kenaikan harga kebutuhan pokok di tengah kondisi daya beli masyarakat yang masih melemah menjadi tantangan tersendiri. Indef menilai bahwa pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mengendalikan harga bahan pokok, baik melalui operasi pasar maupun kebijakan lain yang dapat membantu stabilisasi harga. 

Eko menegaskan bahwa penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk memperhatikan tren harga ini agar tidak semakin membebani masyarakat yang sudah menghadapi tekanan ekonomi. 

"Kita harus mencari solusi agar lonjakan harga ini tidak semakin memperberat kondisi masyarakat. Apalagi menjelang Lebaran, ketika konsumsi masyarakat meningkat dan kebutuhan pangan menjadi prioritas utama," katanya. 

Dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik, masyarakat diharapkan lebih cermat dalam mengatur anggaran belanja, terutama dalam menghadapi lonjakan permintaan selama periode Ramadan dan Lebaran 2025.

0 comments

    Leave a Reply