Inaplas Klaim Industri Petrokimia Rugi Rp375 Miliar Karena Listrik Padam

IVOOX.id, Jakarta - Akibat listrik padam pada Minggu (4/8), Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) memperkirakan kerugian yang diderita industri petrokimia mencapai 25 juta dolar AS atau setara Rp375 miliar.
Perkiraan diungkapkan Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiyono. “Kami terpaksa emergency shut down semua. Untuk seluruh industri petrokimia di Banten dan Jawa Barat terkena semua tanpa terkecuali,” kata Fajar, Senin (5/8).
Menurut dia, prosedur pematian mesin secara tiba-tiba harus dilakukan saat aliran listrik terputus, demi keamanan. “Prosedur selesai dilakukan hingga pukul 03.00 pagi, kemudian sekarang sedang proses cleaning. Setelah selesai, baru butuh tiga hari untuk start up kembali,” tandas Fajar.
Industri petrokimia, tambahnya, juga harus mendatangkan sumber daya manusia khusus untuk melakukan pembersihan hingga kembali menghidupkan mesin. “Kami buang adonan setengah matang, cleaning, man power kami datangi lagi, itu banyak makan waktu,” ungkapnya.
Menurut Fajar, pasokan listrik untuk kebutuhan industri petrokimia mutlak dibutuhkan karena tidak dapat dicadangkan, mengingat besarnya aliran listrik yang digunakan.
Fajar menambahkan, hingga Agustus 2019, industri petrokimia telah mengalami pemadaman mesin mendadak sebanyak enam kali akibat gangguan listrik.
Pada 2018 hal tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Sementara pada 2017 tidak terjadi pemadaman mesin mendadak karena pasokan listrik yang lancar.
“Kalau enam kali padam berarti kerugian 25 juta dolar AS dikalikan enam,” pungkas Fajar.

0 comments