Impor Tekstil Tinggi, 9 Pabrik Lokal Gulung Tikar Dan Ribuan Pekerja Kena PHK | IVoox Indonesia

July 18, 2025

Impor Tekstil Tinggi, 9 Pabrik Lokal Gulung Tikar Dan Ribuan Pekerja Kena PHK

Menperin-Airlangga-Hartanto-Sumber-Kemenperin.go_.id_
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto ( Doc. menperin.go.id / ivoox.id )

IVOOX.ID, Jakarta - Serbuan tekstil impor berimbas pada tutupnya 9 pabrik tekstil di Indonesia.

Tutupnya 9 pabrik tekstil nasional diungkapkan olehAsosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Tutupnya ke 9 pabrik tersebut diduga, disebabkan kalah bersaing dengan produk impor dalam kurun waktu 2018-2019.

Dampaknya ribuan pekerja menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah pabrik tidak beroperasi.

"Makin banyak kita impor untuk tujuan pasar domestik dalam kondisi yang sekarang, pasti berdampak kepada lapangan kerja," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat di menara Kadin, Jakarta, (9/9).

"Sekarang yang sudah tutup yang kami catat, sudah ada beberapa, kalau nggak salah 9 perusahaan yang hampir mendekati 2 ribu orang (pekerja)," tambahnya.

Ade mengungkapkan saat ini industri tekstil dan produk tekstil (TPT) didominasi oleh industri berorientasi domestik daripada ekspor. Situasi ini muncul karena kualitas barang domestik dianggap kurang memenuhi syarat sehingga sulit melakukan ekspor. Sehingga pasar domestik menjadi pilihan. Di sisi lain, ada industri hilir yang mengandalkan bahan baku impor seperti kain untuk tujuan ekspor.

"Nah kalau di domestik ini pasarnya diisi oleh barang-barang impor yang notabene harganya jauh lebih murah dari mereka, tentu tidak ada pilihan lain selain menutup industrinya," jelas Ade.

Menaggapi kondisi ini, Menteri Peridustrian Airlangga Hartanto mengkonfirmasi perihal tingginya impor tekstil.

"Impor dari pada tekstil itu tinggi sekali dan itu impornya di tengah, jadi antara hulu kemudian di tengah kemudian ke hilir. Tekstil tengah itu masuk ke kain, benang kemudian printing," kata Airlangga, di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta (10/9).

Menurut Airlangga, pemerintah akan menyiapkan kebijakan safeguard (pengamanan perdagangan) melalui pembatasan produk impor.

"Safeguard akan kita dorong karena itu harmonisasi. Langkah pemerintah itu salah satunya harmonisasi tarif dari hulu ke hilir," jelas Airlangga.

Pemerintah juga akan menggenjot revitalisasi industri tekstil dengan cara meningkatkan teknologi.

"Kita juga coba revitalisasi, sebagian kalah karena teknologinya lama sekali tidak melakukan revitalisasi permesinan. Kalau yang revitalisasi permesinan dia cukup bagus," tambah Airlangga.

0 comments

    Leave a Reply