Imbal Hasil Treasury Sedikit Turun Karena Investor Sedikir "Terhibur" Data Inflasi | IVoox Indonesia

September 13, 2025

Imbal Hasil Treasury Sedikit Turun Karena Investor Sedikir "Terhibur" Data Inflasi

treasury

IVOOX.id, New York - Imbal hasil Treasury AS 10-tahun mundur dari tertinggi tiga tahun pada hari Selasa karena investor mencerna laporan inflasi terbaru.

Imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun patokan turun 6 basis poin menjadi 2,721% setelah tingkat itu mencapai 2,82%, poin tertinggi sejak Desember 2018 di awal sesi. Hasil pada obligasi Treasury 30-tahun bergerak 1 basis poin lebih rendah menjadi 2,811%.

Indeks harga konsumen, yang mengukur sekeranjang barang dan jasa, melonjak 8,5% dari tahun lalu tanpa penyesuaian, sedikit di atas perkiraan Dow Jones sebesar 8,4%.

Investor tampaknya mengambil hiburan dari CPI inti, tidak termasuk makanan dan energi, yang meningkat 6,5% dari tahun ke tahun, sesuai dengan ekspektasi. Bulan ke bulan, CPI inti naik 0,3%, lebih ringan dari ekspektasi 0,5%.

Pembacaan inflasi ini adalah kunci dalam menentukan seberapa agresif Federal Reserve dalam mengetatkan kebijakan moneter.

"Tren inflasi yang buruk adalah mengapa Federal Reserve siap untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada Mei dan mulai membiarkan portofolio obligasi mereka kabur," kata Greg McBride, kepala analis keuangan di Bankrate. "The Fed akan menekan pedal rem dengan kuat - tidak hanya mengerem - dalam upaya untuk memperlambat permintaan dan menurunkan tingkat inflasi."

Kenaikan harga dan Fed yang lebih hawkish telah menimbulkan kekhawatiran investor bahwa resesi mungkin akan terjadi, seperti yang terlihat pada inversi imbal hasil obligasi. Investor telah menjual Treasurys jangka pendek demi utang jangka panjang, menunjukkan kekhawatiran mereka tentang kekuatan ekonomi jangka pendek, meskipun suku bunga telah kembali pada hari Selasa.

Nigel Bolton, co-chief investment officer di BlackRock Fundamental Equities, mengatakan kepada CNBC "Squawk Box Europe" pada hari Selasa bahwa peningkatan volatilitas pasar mencerminkan kekhawatiran tentang bank sentral yang membuat "kesalahan kebijakan dan itu berguling ke dalam resesi global yang akan berlangsung 12 hingga 18 bulan."

Namun, Bolton mengatakan dia tidak berpikir resesi "pasti ada di kartu."(CNBC)


0 comments

    Leave a Reply